Ini Cara Mengubah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Kompos

Kamis, 22 Juli 2021 09:17 WIB

Irfan Hakim bersama Grandong, sapi kurban miliknya yang berbobot 1,3 ton. (Instagram/@irfanhakim75).

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian umat Islam di seluruh dunia saat ini masih menyembelih hewan kurban dalam rangka merayakan Idul Adha 1442 hijriah. Masih ada pula panitia kurban yang bingung bagaimana menangani kotoran sapi kurban dengan benar.

Kotoran sapi sebenarnya bisa dijadikan sebagai pupuk kompos. Panitia kurban bisa membawa sisa-sisa limbah sapi ke tempat pembuatan kompos yang ada di dekatnya.

Sebagai pupuk organik, kompos dikenal sebagai pembenah tanah yang paling baik dan alami dibandingkan bahan sintetis.

Advertising
Advertising

Pada umumnya, pupuk kompos mengandung unsur hara makro N,P,K rendah. Namun, jumlah kandungan unsur hara mikro di dalamnya sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

Kotoran sapi mengandung beberapa unsur hara, yakni 0,33 persen nitrogen; 0,11 persen fosfor; 0,13 persen kalium; 0,26 persen kalsium. Dilansir dari laman resmi Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 20 Juli 2021, berikut adalah beberapa hal yang perlu disiapkan dan dilakukan untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos:

Bahan

  1. Kotoran sapi: 800 kg
  2. Molases: 2,5 liter
  3. Sekam padi : 200 kg
  4. Dekomposer (stardec): 2,5 kg
  5. Air: secukupnya

Alat yang diperlukan

  1. Gudang untuk menyimpan kompos.
  2. Ember 2 buah untuk mengambil air dan mengencerkan molases.
  3. Karung untuk mengemas kompos.
  4. Dua buah cangkul dan sekop untuk mengaduk bahan kompos
  5. Terpal untuk menutupi adukan kompos
  6. Tempat teduh dari sinar matahari dan hujan untuk proses pembuatan kompos dibagi menjadi 4 bagian.
  • Bagian I proses pengadukan
  • Bagian II adukan umur 1 minggu
  • Bagian III adukan umur 2 minggu
  • Bagian IV kompos sudah jadi dan pengemasan kompos.

Cara pembuatan

  1. Siapkan bahan kompos
  2. Taruh sekam padi di atas kotoran sapi.
  3. Taburkan stardec secara merata.
  4. Molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan.
  5. Aduk bahan kompos sampai rata.
  6. Atur kelembaban 60 persen dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan air dan tangan tidak basah.
  7. Apabila kurang lembab ditambah air secukupnya.
  8. Bahan yang sudah diaduk ditutup dengan terpal.
  9. Pembalikan dilakukan setiap minggu.
  10. Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas, maka terjadi proses pengomposan.
  11. Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu.
  12. Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak panas dan tidak bau.

Ciri-ciri kompos sudah jadi dan baik adalah

  1. Warna kompos coklat kehitaman
  2. Aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau tanah atau bau humus hutan
  3. Apabila dipegang dan dikepal, kompos dari kotoran sapi akan menggumpal. Apabila ditekan dengan lunak, gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga:

Jangan Asal Buang, Ini Cara Menangani Limbah Hewan Kurban

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

13 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

2 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

3 hari lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

11 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

11 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

11 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

18 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

33 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

34 hari lalu

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.

Baca Selengkapnya