Penggumpalan Darah dan Covid-19, Seperti Apa Kaitannya?

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 23 Juli 2021 12:06 WIB

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu komplikasi dari Covid-19 adalah kecenderungan terjadinya penggumpalan darah. Selain pembuluh darah, Covid-19 juga meningkatkan risiko pembekuan di arteri yang disebut trombosis arteri. Gumpalan ini dapat memblokir sirkulasi darah di ekstremitas yang mengarah ke gangren.

Amputasi atau pengangkatan anggota badan sebagai satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Gumpalan darah ini juga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan malapetaka pada organ lain. Dilansir dari Indianexpress, konsultan bedah vaskular dan endovaskular Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Dr. Raghuram Sekhar, menjelaskan selama beberapa bulan terakhir ada kasus pembentukan gumpalan di arteri yang membawa darah kaya oksigen ke tubuh dari jantung.

Ketika aliran darah di arteri tersumbat oleh gumpalan, aliran oksigen ke bagian tubuh terputus yang mengarah ke gangren. Jika tidak ditangani tepat waktu dapat menyebabkan amputasi anggota badan.

"Saya telah merawat lebih dari 35 pasien Covid-19 dengan pembekuan darah ini di anggota badan selama pandemi," kata Sekhar.

Dia juga mengatakan pada gelombang kedua telah melihat kasus pada orang yang lebih muda, di bawah usia 32 tahun. Gumpalan darah gangren ini agresif dan sulit diobati. Studi menunjukkan infeksi Covid-19 menyebabkan peningkatan kekentalan darah. Darah mengental, yang pada gilirannya menyebabkan pembentukan gumpalan.

Advertising
Advertising

Namun, penyebab pasti dari penggumpalan darah belum diketahui. Apakah ini hanya terjadi ketika pasien positif Covid-19? Tidak. Pada sebagian besar kasus, gejalanya baru terlihat 2-3 minggu setelah sembuh dari Covid-19, bahkan saat pasien sudah dipulangkan.

Hal ini dapat menyebabkan gejala yang terlewatkan oleh pasien yang menyebabkan keterlambatan dalam pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala yang ditimbulkan oleh trombosis arteri Covid-19.

Ada lima tanda awal trombosis arteri terkait Covid-19 yang harus diwaspadai, yang dapat didefinisikan dengan lima P. Pertama adalah pain, nyeri di tungkai yang intensitasnya meningkat secara bertahap dari waktu ke waktu, membuat pasien merasakan sakit yang luar biasa.

Gejala kedua adalah parestesia, yaitu mati rasa pada jari tangan dan kaki. Ketiga adalah kelumpuhan, yakni kehilangan gerak pada anggota tubuh. Keempat, pucat. Pucat yang dimaksud adalah karena kurangnya pasokan darah kemudian membuat anggota badan menjadi biru atau hitam seiring waktu. Kemudian pucat berpasangan dengan dingin, salah satu tanda pertama gangren menetap.

Gejala kelima, pada titik ini hampir tidak mungkin untuk merasakan denyut nadi pada ekstremitas. Untuk pasien Covid-19 yang telah pulih sangat penting untuk mewaspadai gejala-gejala ini. Jika diketahui tepat waktu dan ditangani dengan tepat, pasien dapat sembuh total dari penyakitnya.

Masa penting untuk mengobati penyakit ini adalah 6-8 jam pertama setelah gejala terlihat. Dalam kebanyakan kasus ketika pasien tiba di rumah sakit dengan gejala-gejala ini, ahli bedah vaskular akan memeriksanya dan melakukan prosedur yang disebut doppler vaskular. Doppler ini pada dasarnya adalah sonografi untuk pembuluh darah untuk menunjukkan penyumbatan.

Setelah prosedur dilakukan, kemudian langkah angiografi juga diperlukan dalam banyak kasus. Sama seperti ketika angiografi dilakukan pada jantung untuk serangan jantung, angiografi perifer dilakukan pada tungkai dalam kasus trombosis arteri. Ini membantu ahli bedah vaskular menyimpulkan tingkat keparahan gumpalan dan membentuk rencana perawatan.

Jika pasien tiba di rumah sakit pada tahap awal, yaitu dalam waktu 8-24 jam, pembekuan darah mungkin belum mengeras sepenuhnya. Dalam kasus seperti itu, trombolisis atau trombosuction dapat dilakukan selama angiografi, di mana obat-obatan dan bahan kimia yang diresepkan dikirim melalui pembuluh darah untuk melarutkan gumpalan.

Kadang-kadang, pasien datang terlambat dan gumpalan telah mengeras dan tidak dapat diobati dengan trombolisis. Itulah saat membutuhkan operasi terbuka dengan pasien di bawah anestesi penuh. Prosedur tersebut disebut embolektomi. Ini juga cukup berhasil jika pasien datang ke rumah sakit dalam 1-2 hari pertama.

Dengan demikian, jika didiagnosis tepat waktu, nyawa dapat diselamatkan dari gangren dan amputasi. Singkatnya, pasien harus mengetahui dan membaca dengan baik tentang gejala trombosis arteri.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga: Penggumpalan Darah Akibat Covid-19 dan Dampak Terburuk

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

2 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

2 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

5 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

8 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya