Jangan Sembarang Minum Antibiotik, Ini Bahayanya

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 27 Juli 2021 14:31 WIB

Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Namun, sejak pandemi Covid-19, banyak orang mencari antibiotik karena dianggap mampu mengobati Covid-19. Bahkan, beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merevisi penggunaan antibiotik seperti azithromycin dalam perawatan pasien Covid-19.

Penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik bisa memicu resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik terjadi saat bakteri menolak obat ketika telah berubah dalam beberapa cara. Perubahan baik melindungi bakteri dari aksi obat atau menetralkan obat.

Setiap bakteri yang bertahan dari pengobatan antibiotik dapat berkembang biak dan meneruskan sifat resisten. Selain itu, beberapa bakteri dapat mentransfer sifat kebal obatnya ke bakteri lain seolah-olah meneruskan lembar contekan untuk saling membantu bertahan hidup.

Fakta bakteri mengembangkan resistensi terhadap obat adalah normal dan diharapkan. Tetapi, cara obat digunakan mempengaruhi seberapa cepat dan sejauh mana resistensi terjadi. Melansir Mayo Clinic, penggunaan antibiotik yang berlebihan, terutama minum antibiotik ketika itu bukan pengobatan yang tepat, dapat meningkatkan resistensi antibiotik.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sepertiga hingga setengah penggunaan antibiotik pada manusia tidak diperlukan atau tidak tepat. Antibiotik mengobati infeksi bakteri tetapi bukan infeksi virus. Misalnya, antibiotik adalah pengobatan yang tepat untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Tapi itu bukan pengobatan yang tepat untuk kebanyakan sakit tenggorokan, yang disebabkan oleh virus.

Advertising
Advertising

Infeksi virus umum lain yang tidak mendapat manfaat dari pengobatan antibiotik meliputi flu, bronkitis, beberapa infeksi telinga, dan sinus. Jika menggunakan antibiotik ketika benar-benar memiliki infeksi virus, antibiotik menyerang bakteri baik di tubuh. Perawatan yang salah arah ini kemudian dapat meningkatkan sifat resisten antibiotik pada bakteri tidak berbahaya yang dapat dibagi dengan bakteri lain, atau menciptakan peluang bagi bakteri yang berpotensi berbahaya untuk menggantikan yang tidak berbahaya.

Selama bertahun-tahun, pengenalan antibiotik baru melampaui perkembangan resistensi antibiotik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, laju resistensi obat telah berkontribusi pada peningkatan jumlah masalah perawatan kesehatan. Sekitar 2 juta infeksi dari bakteri resisten antibiotik terjadi di Amerika Serikat setiap tahun, mengakibatkan 23.000 kematian.

Karena itu, hindari menekan dokter untuk memberi resep antibiotik. Gunakan antibiotik sesuai resep dokter dan jangan pernah minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.

Baca juga: Pakar Ungkap Kaitan Konsumsi Antibiotik dan Kanker Usus Besar

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

14 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

14 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

15 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

16 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

17 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

23 hari lalu

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

23 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

27 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

28 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya