TEMPO.CO, Jakarta - Suasana haru menyelimuti Catalunya, Ahad, 8 Agustus 2021, ketika Lionel Messi memberikan pidato perpisahan dengan tim yang sudah ia bela selama 17 tahun. Salah satu hal yang disorot dari momen itu adalah saat Messi menangis saat sebelum ia memberikan kata-kata terakhirnya.
Messi terpaksa harus berpisah dengan Barcelona karena suatu kondisi yang tidak dapat ia kontrol. Bagi Messi, perpisahan ini menjadi sebuah hal yang emosional dan bagi para punggawa Barcelona hal ini menjadi suatu kehilangan.
Messi tak kuat untuk menahan kesedihannya harus berpisah dengan tim yang sudah ia bela selama 17 tahun. Tangisan Messi pun menjadi trending dan banyak pecinta sepak bola yang bersimpati padanya. Hal ini menunjukan bahwa seorang pria, yang biasa dikesankan sebagai sosok yang kuat, pun bisa menangis.
Di balik tangisan seorang pria, tersimpan sejumlah alasan. Berikut ini alasan mengapa menangis itu bukanlah hal yang buruk bagi pria seperti dikutip dari India.com.
Mengespresikan Kegembiraan
Menangis tidak selalu identik dengan suatu hal yang memilukan dan menyedihkan.
Menangis juga bisa disebabkan dengan adanya kebahagiaan yang berhasil diraih dan didapatkan oleh seorang pria.
Memberikan Contoh bagi Anak-Anak
Seorang pria yang menangis di rumah menujukan sebuah pesan kepada anak-anaknya bahwa menangis bukanlah suatu tanda pribadi yang lemah, tetapi menagis adalah sebuah bentuk ekspresi.
Menunjukan Sisi Lembut
Seorang pria yang menangis juga menujukan bahwa seorang pria memiliki sisi lembut yang kadan tersembunyi dan membutuhkan suatu dorongan untuk mengeluarkan sisi lembutnya.
Melampiaskan Frustrasi
Menangis juga bisa menjadi tanda bahwa seorang pria sedang mengalami frustrasi dan menangis akan membuat dirinya lebih baik dalam melepaskan emosi dalam tubuhnya.
Menujukan Emosi yang Dirasakan
Pria sama dengan manusia lainnya, mereka juga bisa menangis karena kesedihan, kepiluan, ataupun kebahagiaan. Menangis bagi pria bukanlah tanda lemah, tetapi merupakan luapan ekspresi dan emosi yang ada pada dirinya.
