5 Alokasi Anggaran yang Perlu Menjadi Prioritas

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 17 Agustus 2021 16:57 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Membuat anggaran penting untuk membantu mengurangi utang dan menabung. Tetapi, untuk membuat anggaran sejak awal bisa sangat banyak dan Anda menjadi malas untuk membuatnya.

Ada beberapa cara sederhana untuk membuat anggaran. Yang paling sederhana, anggaran 80/20, yang menganjurkan agar 20 persen pendapatan ditabung dan 80 persen untuk kebutuhan lain. Selain itu, ada juga anggaran 50/30/20, dimana 20 persen dimasukkan ke dalam tabungan, kemudian bagi sisanya menjadi 50 persen untuk kebutuhan dan 30 persen keinginan. Namun, jika membutuhkan sesuatu yang sedikit lebih spesifik dan terstruktur dari itu, ada cara yang menarik.

Lima kategori anggaran berikut memungkinkan Anda untuk membagi pengeluaran menjadi kategori dasar yang sederhana sehingga dapat melihat di mana pengeluaran harus berbaris dan melakukan penyesuaian jika perlu. Jika mengikuti anggaran ini, Anda akan secara otomatis menyisihkan sebagian uang untuk pembayaran utang dan tabungan sehingga dapat membantu mencapai tujuan keuangan lebih cepat. Berikut lima kategori anggaran, melansir The Balance.

Kredit rumah
Salah satu kategori anggaran yang paling penting adalah apa yang dibelanjakan di tempat tinggal. Idealnya, perumahan harus mengambil tidak lebih dari 35 persen dari pendapatan. Anggaran perumahan, termasuk hipotek atau sewa, ditambah setiap pengeluaran terkait perumahan lain, macam perbaikan dan pemeliharaan, pajak properti, utilitas seperti listrik, gas, air, dan saluran pembuangan, dan asuransi pemilik rumah atau penyewa.

Jika tinggal di daerah dengan biaya hidup tinggi, mencapai angka ini mungkin lebih sulit. Jika benar-benar tidak dapat memangkas biaya perumahan hingga 35 persen atau kurang dari keseluruhan anggaran, Anda harus mencari cara untuk memangkas kategori lain atau dapat mempertimbangkan kembali situasi hidup. Mungkinkah ini saatnya untuk pindah ke tempat yang lebih murah, berhemat, atau menerima teman sekamar? Yang penting Anda punya ruang dalam anggaran untuk kebutuhan hidup, termasuk menabung untuk masa depan.

Advertising
Advertising

Transportasi
Boleh saja Anda menyukai mobil mewah asalkan biaya transportasi tidak lebih dari 15 persen dari pendapatan. Jika memiliki mobil, Anda juga harus memperhitungkan perawatan dan pemeliharaan, bukan hanya biaya kredit mobil, jika ada. Ingat, transportasi bukan hanya pembayaran mobil. Ini mencakup semuanya, bensin, penggantian oli, pencucian mobil, penyetelan, dan berbagai perbaikan. Biaya transportasi juga termasuk jumlah yang dibayar untuk parkir dan jika naik angkutan umum, ini juga termasuk jumlah yang dibayar untuk ongkos bus atau kereta api.

Biaya hidup lain
Pengeluaran hidup lain, yang sebagian besar merupakan pengeluaran diskresioner, harus menghabiskan hingga 25 persen dari penghasilan. Ini termasuk kegiatan rekreasi seperti makan di restoran, membeli tiket konser, baju baru, pergi ke acara olahraga, dan mengajak keluarga berlibur. Paket ponsel, tagihan internet, dan langganan bulanan lain juga termasuk dalam kategori ini kecuali Anda membutuhkannya untuk bekerja. Carilah cara untuk mengurangi pengeluaran lain-lain jika melebihi pendapatan.

Menabung
Pastikan untuk menyimpan 10 persen dari gaji. Anda bahkan bisa membuat rekening terpisah yang jarang digunakan untuk mengurangi godaan membelanjakan uang. Tabungan sebagian besar dapat digunakan untuk dana darurat, pensiun, dan investasi seperti rumah baru atau pendidikan masa depan anak-anak.

Pelunasan utang
Pembayaran utang harus menghabiskan hingga 15 persen dari pendapatan. Ini termasuk kartu kredit atau pinjaman lain, tidak termasuk pembayaran hipotek atau mobil, yang terdaftar di bawah "perumahan" dan "transportasi." Itu termasuk pembayaran ekstra untuk hipotek dan kredit mobil di luar batas minimum. Anggaran 80/20 dan anggaran 50/30/20 keduanya menganjurkan tingkat penghematan 20 persen. Tetapi di bawah anggaran ini, penghematan termasuk pembayaran utang.

Dalam anggaran lima kategori ini, tabungan dan utang terdaftar sebagai dua kategori terpisah. Dengan 10 persen untuk satu dan 15 persen untuk yang lain, Anda sebenarnya menghabiskan 25 persen total untuk kombinasi tabungan dan pembayaran utang. Ini bahkan lebih agresif dan ambisius daripada yang direkomendasikan oleh dua model anggaran lain. Gunakan lima kategori anggaran ini jika ingin membuat anggaran yang bisa diterapkan, yang sedikit lebih detail dan efektif tetapi tidak terlalu detail atau rumit.

Baca juga: Pentingnya Memiliki Dana Darurat saat Pandemi Covid-19

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

8 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

10 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya