Membantah Segelintir Mitos Terkait Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 25 Agustus 2021 18:57 WIB

Petugas medis memasukkan dosis vaksin Covid-19 Pfizer ke dalam jarum suntik sebelum nantinya diberikan kepada warga di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. Sebanyak 1.560.780 dosis vaksin Covid-19 Pfizer tiba di Indonesia pada 19 Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya mitos mengenai Covid-19 dan vaksin membuat pemerintah membuka laman khusus di covid19.go.id guna mengklarifikasi kabar yang beredar. Banyak masyarakat Indonesia yang menolak vaksin setelah menerima kabar tidak benar. Padahal, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sendiri telah memastikan keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19.

Vaksin dapat menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) yang dapat melindungi suatu komunitas masyarakat dari virus dan penyakit. Kekebalan kelompok membuat penyakit sulit menyebar dari satu orang ke orang lain, termasuk mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alergi atau memiliki penyakit tertentu.

Pemerintah Indonesia menggalakkan vaksinasi agar tercipta kekebalan kelompok dapat tercipta. Namun, dengan adanya hoaks yang terus beredar, hal ini akan mempersulit pandemi untuk dapat segera berakhir.

Berikut ini beberapa hoaks atau mitos mengenai vaksin Covid-19 yang harus diwaspadai:

1. Vaksin menyebabkan autisme

Advertising
Advertising

Menurut situs PublicHealth, kabar bahwa vaksin menyebabkan autisme menyebar pertama kali pada 1997. Hasil studi yang dipublikasi di The Lancet oleh seorang dokter bedah di Inggris, Andrew Wakefield, ini membahas mengenai vaksin campak, gondongan, rubella yang dianggap menyebabkan peningkatan autisme di Negara Inggris.

Kenyataannya, hasil penelitian tersebut telah dibantah kebenarannya akibat adanya kesalahan prosedur, konflik kepentingan keuangan, dan pelanggaran etika. Setelahnya, hipotesis ini diteliti lebih lanjut. Namun, tidak ada satupun yang menemukan hubungan antara vaksin dan autisme.

2. Vaksin menyebabkan permasalahan kesuburan terhadap wanita

Vaksin Covid-19 tidak akan mempengaruhi kesuburan wanita. Kebingungan muncul ketika protein lonjakan pada virus corona dianggap sama dengan protein lonjakan yang disebut syncytin-1. Syncytin-1 terlibat dalam pertumbuhan dan perlekatan plasenta selama kehamilan.

Kabar di media sosial menyebutkan vaksinasi Covid-19 dapat menyebabkan kekebalan tubuh wanita melawan protein tersebut dan mempengaruhi kesuburannya. Hal ini tidak benar karena kedua protein sama sekali berbeda.

CDC secara resmi telah memastikan keamanan vaksin Covid-19 terhadap ibu hamil dan menyusui. Selain itu, John Hopkins Medicine mengungkapkan Covid-19 justru akan berdampak lebih buruk terhadap ibu hamil dan kehamilannya.

3. Sembuh dari Covid-19 berarti tidak memerlukan vaksin

Orang-orang yang sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19 tetap akan mendapatkan manfaat dari vaksinasi. Infeksi Covid-19 mungkin untuk terjadi lagi dan memiliki risiko kesehatan yang lebih parah. Para penyintas yang mendapatkan vaksin Pfizer setelahnya terbukti tidak mengalami efek samping yang merugikan.

4. Vaksin mengandung substansi yang beracun

Masyarakat khawatir akan kandungan formaldehida, merkuri, atau aluminium dalam vaksin. Bahan tersebut memang berbahaya bagi tubuh manusia dalam ukuran tertentu. Namun, zat-zat yang disebutkan sebelumnya digunakan hanya dalam ukuran yang sudah diperbolehkan oleh Food and Drug Administration.

Banyak sekali mitos mengenai vaksin yang beredar di sosial media. Penyebaran hoaks ini dapat menyesatkan masyarakat. Jika Anda masih ragu, ada baiknya Anda melakukan pengecekan di Hoax Buster pada laman covid19.go.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Jika Anda menerima berita yang meragukan, Anda juga dapat menghubungi Mafindo lewat nomor 085921600500 untuk mengecek kebenarannya.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Banyak Mitos dan Hoaks Seputar Vaksin, Bagaimana Faktanya?

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

15 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya