Pentingnya Kesadaran Deteksi Dini Kanker Prostat

Reporter

Antara

Senin, 6 September 2021 14:29 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Prostat terletak tersembunyi di bawah kandung kencing. Pada fase awal kanker, pasien biasanya tidak mengalami keluhan apapun sehingga banyak kasus kanker yang tidak terdeteksi dini. Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM , Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K), mengingatkan pentingnya kesadaran untuk mendeteksi dini kanker prostat yang menempati urutan kedua kasus kanker terbanyak di dunia setelah kanker paru pada pria.

"Di Amerika Serikat angka deteksinya tinggi karena kurang dari 5 persen yang terdiagnosis dalam stadium lanjut. Di Eropa 10 persen kanker prostat baru yang terdiagnosis dalam stadium lanjut, bandingkan dengan negara-negara berkembang, Asia termasuk Indonesia angkanya 60 persen," katanya.

Deteksi dini dilakukan untuk mencegah pasien kanker baru berkonsultasi ke dokter dalam kondisi stadium lanjut yang bisa menurunkan angka harapan hidup hingga 50 persen. Padahal, sebanyak 99 persen pasien yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup hingga 5 tahun serta kualitas hidup cukup baik.

Saat ini, deteksi dini pada kanker prostat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu anamnesa dengan melihat riwayat medis dari pasien dan juga keluarganya, melakukan pemeriksaan fisik, misalnya Digital Rectal Exam (DRE) atau colok dubur dan pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA).

"Data di Inggris, satu dari delapan pria akan didiagnosis kanker prostat selama masa hidupnya. Angka ini semakin lama semakin bertambah, bahkan kenaikannya bisa 24 kali per tahun," tutur Irfan.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, perlu ada upaya berupa program deteksi dini, salah satunya melalui gerakan #kenaliprostatmu untuk mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan pentingnya deteksi dini serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan harapan hidup pasien kanker prostat. Program yang dilakukan tenaga kesehatan dari FKUI-RSCM-RSUI ini juga bisa menjadi sarana mengedukasi masyarakat, terutama pria, agar semakin paham dan mau memeriksakan kesehatan prostat.

"Targetnya pasien kanker prostat, masyarakat awam, pendamping pasien, media. Rangkaian kegiatan berlangsung sebulan bentuknya webinar awam dengan topik berbeda setiap minggunya," kata Irfan.

Program ini dijadwalkan berlangsung 8-30 September 2021. Webinar tidak hanya menghadirkan narasumber dari spesialis urologi di RSCM dan RSUI, perawat dari Himpunan Perawat Urologi Indonesia (HPUI), salah satunya melalui Instagram Live RSUI.

Baca juga: Cara Mencegah Kanker Prostat, Pilih Makanan Berikut

Berita terkait

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

11 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya