Parafilia Gangguan Fantasi Seksual, Apa Penyebabnya?

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 September 2021 19:35 WIB

Ilustrasi bibir merah atau seksi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Parafilia merupakan gangguan emosional yang ditandai dengan fantasi, dorongan, atau perilaku yang bisa membangkitkan gairah seksual. Hal ini bisa terjadi secara intens selama 6 bulan dan bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan baik biologis maupun kehidupan sosial.

Berdasarkan medicinenet.com, Jumlah orang yang menderita parafilia sulit diukur karena berbagai alasan. Banyak orang dengan salah satu gangguan ini menderita secara diam-diam atau diam karena malu, dan beberapa terlibat dalam perilaku ofensif seksual sehingga tidak melaporkan parafilia mereka.

Terkait hal ini, masalah biologis menjadi salahsatu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya parafilia di dalam diri seseorang. Beberapa teori psikologi menjelaskan bagaimana parafilia terjadi. Beberapa orang memandang gangguan ini sebagai manifestasi dari perkembangan psikoseksual yang terhenti, dengan perilaku parafilik yang mempertahankan jiwa seseorang dari kecemasan.

Beberapa teori lain juga menyebutkan bahwa penderita parafilia berkaitan dengan tahap pertumbuhan masa kanak-kanak. Hal ini bisa berupa temepramen, trauma, perkembangan seksualitas yang terganggu, kurangnya kesadaran diri yang stabil, serta kesulitan mengelola emosi dalam mencari bantuan dan kenyamanan dari orang lain.

Adapun jenis-jenis parafilia yaitu, gangguan voyeuristik. Berdasarkan psychscenehub.com, gairah seksual ketika mengamati orang tanpa busana tanpa melakukan aktivitas seksual. Sementara untuk gangguan eksibionistik merupakan penyimpangan seksual ketika seseorang mencapai kepuasan dengan memperlihatkan kemaluannya untuk memberi efek kejut bagi seseorang yang melihatnya.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, gangguan parafilia lainnya yaitu, frotteuristic disorder. Gairah seksual yang dihasilkan dari gangguan ini ketika seseorang menyentuh dan menggesek kemaluannya kepada orang lain. Jika seseorang mengalami gangguan ini biasanya akan diberikan perawatan seperti terapi, pengambilan hormon wanita dan pemberian obat medroxyprogesterone asetat.

Gangguan parafilia selanjutnya yaitu, masokisme dan sadisme seksual. Kedua gangguan ini bisa terjadi pada wanita ataupun pria. Untuk masokisme, merupakan gairah seksual yang terjadi secara berulang ketika dipermalukan, dipukuli, dan diikat oleh pasangan. Sedangkan untuk sadisme, merupakan gairah seksual yang terjadi ketika seseorang di berikan penderitaan fisik dan psikologis.

Lalu, pedophilic disorder juga termasuk di dalam kategori parafilia. Gangguan ini merupakan gejala ketika seseorang akan melampiaskan Hasrat seksusalnya kepada anak yang berusia di bawah 13 tahun. Penyebabnya bisa terjadi karena penyalahgunaan obat, depresi, gangguan komorbiditas termasuk kecemasan.

Dan, terakhir adalah fetishistic disorder. Fetishistic atau yang lebih dikenal dengan fetish ini merupakan gangguan ketika seseorang terangsang dengan benda mati dan menjadikan benda tersebut sebagai pengganti manusia untuk berhubungan seksual. Beberapa contoh benda mati seperti, sepatu, baju, hingga pakaian dalam. Sedangkan untuk partialisme merupakan gejala ketika seseorang terangsang dengan bagian tubuh nonseksual seperti kaki ataupun tangan.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Lelaki Mencuri Pakaian Dalam Wanita Indikasi Parafilia, Apakah Itu?

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

12 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

13 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

17 hari lalu

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

21 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

26 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

29 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

41 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

52 hari lalu

Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab dan Cara Dokter Mendiagnosis Impotensi

9 Maret 2024

Ini Penyebab dan Cara Dokter Mendiagnosis Impotensi

Impotensi atau disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seksual seorang pria.

Baca Selengkapnya

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

6 Maret 2024

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.

Baca Selengkapnya