Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Reporter

image-gnews
imgslide.health.com
imgslide.health.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPsoriasis tidak hanya menyerang fisik namun juga psikologis penderita. Para penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kondisi khas terhadap kulit, para penyintas sering dianggap sebelah mata oleh orang-orang di sekitar.

Chiara Lionel Salim adalah penyintas dan menderita psoriasis sejak kecil. Bahkan, hingga saat ini ia masih berjuang karena masih ada lesi di kakinya. Memiliki latar belakang keluarga yang mendukung penuh, ia pun mendirikan kanal dan komunitas daring Psoriasis Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 18 ribu anggota daring yang menjadi ajang saling menguatkan dan berbagi pengalaman penyintas dan pejuang psoriasis.

Berangkat dari stigma negatif itu, perusahaan dermatologi Erha mengadakan edukasi di sejumlah kota di Tanah Air, termasuk di Denpasar, kepada para penyintas psoriasis untuk membantu mengendalikan penyakit tersebut. Chief Corporate Affaris Officer Arya Noble Group (ERHA), Andreas Bayu Aji, menjelaskan dalam program edukasi itu para penyintas diajak berinteraksi sosial, yakni saling berbagi pengalaman dan saling menguatkan. Pasalnya, penyintas psoriasis rentan mengalami diskriminasi dari masyarakat karena kondisi yang khas di kulitnya.

Dalam edukasi juga diberikan konsultasi langsung dengan para spesialis kulit dan kelamin, termasuk melakukan yoga yang membantu mengelola emosi dan stres karena stres memicu penyakit tersebut kambuh. Yoga dinilai dapat membantu meringankan nyeri sendi, meningkatkan rentang gerak, serta mengendalikan stres melalui meditasi.

Selain stres, gaya hidup, infeksi tenggorokan, minuman beralkohol, hingga cedera pada kulit juga berpotensi memicu psoriasis kambuh. Bersosialisasi dengan sesama pasien sangat membantu untuk membangun kepercayaan diri dengan kondisi yang dialami.

Stigma negatif psoriasis juga membuat tak banyak penderita yang terbuka sehingga pendataan jumlah kasus pun belum diketahui pasti. Namun, kegiatan edukasi tersebut dihadiri oleh sekitar 40 penyintas psoriasis di Bali, yang tentunya data tersebut belum merepresentasikan akurasi.

Penanganan psikologis
Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, Bali Made Wedastra menilai stigma negatif psoriasis memberikan pengaruh kepada psikologis penderita salah satunya berpotensi mengalami depresi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila ditangani psikiater, penanganan yang diberikan di antaranya memberikan penguatan melalui edukasi berupa psikoedukasi kepada pasien dan keluarganya agar ada pemahaman lebih baik terkait penyakit tersebut.

Selain itu, psikiater lulusan Universitas Udayana Bali itu juga memberikan psikoterapi, terutama terapi perilaku kognitif untuk menanamkan pemahaman positif dalam pola pikir pejuang psoriasis. Penguatan juga dilakukan dengan meregulasi emosi, sehingga emisi dapat dikendalikan dan meningkatkan rasa percaya diri. Harapannya, produktivitas meningkat dan tetap berkarya tanpa ada stigma buruk.

“Mereka harus bersahabat dengan penyakit itu, mengenali gejala yang muncul, dan tahu perilaku apa yang harus dilakukan saat gejala muncul,” jelasnya.

Edukasi berperan penting untuk mengubah stigma negatif menjadi dampak positif, tak hanya pada kondisi psikis penyintas psoriasis tapi juga keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga bisa saling menguatkan dan bersama menghadapinya.

Pilihan Editor: Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

2 hari lalu

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Diana.grytsku
5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

12 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

12 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

13 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

14 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

15 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

15 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

15 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

17 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

18 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.