Rencana Vaksin Berbayar Tahun 2022, Menkes: Sama Seperti Membeli Obat di Apotek

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 September 2021 16:31 WIB

Petugas medis memasukkan dosis vaksin Covid-19 Pfizer ke dalam jarum suntik sebelum nantinya diberikan kepada warga di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. Selain Pfizer, Pemprov DKI juga sudah mulai vaksinasi memakai vaksin Covid-19 Moderna. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menggulirkan vaksin Covid-19 yang berbayar kembali mencuat. Hal ini terungkap ketika Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan rapat dengan pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR pada Senin, 13 September 2021.

Dalam RDP tersebut, Budi Gunadi Sadikin memaparkan bahwa Kementerian Kesehatab (Kemenkes) memiliki rencana untuk melaksanakan vaksin Covid-19 booster secara berbayar dan masyarakat bisa memilih vaksin mana yang akan digunakan.

“Jadi, orang-orang bisa memilih mau pakai vaksin apa, ya sama seperti membeli obat di apotek. Jadi, akan kita buka pasarnya supaya masyarakat bisa memilih dan membeli booster vaksin,” kata Budi.

Selain itu, Budi juga menjelaskan bahwa jenis vaksin covid-19 yang berbayar adalah jenis vaksin yang sudah mendapatkan label emergency use authotenticaly (EUA) dari WHO.

Selain itu, Budi memaparkan bahwa ada sekita 93 juta orang yang ditargetkan untuk mengikuti program vaksin berbayar ini. Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa pemerintah tetap akan menjamin bahwa vaksinasi booster yang biasanya ditanggung oleh APBN bagi masyarakat yang tergolong sebagai penerima bantuan iuran (PBI).

Advertising
Advertising

Vakisnasi yang ditanggung oleh APBN akan diberikan kepada anak-anak yang menginjak usia 12 tahun. Di samping itu, pemerintah juga akan melakukan alokasi dana untuk program vaksinasi bagi masyarakat yang tak termasuk pekerja bukan penerima upah kelas III yang selama ini dibayar oleh pemerintah daerah.

Walaupun begitu, Budi Gunawan Sadikin menegaskan bahwa rencana vaksin berbayar masih akan dimatangkan lagi, termasuk prosedur dan skema vaksin Covid-19 di dalamnya.

EIBEN HEIZIER

Baca: Hilang Timbul Wacana Vaksinasi Berbayar

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

18 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya