Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Penyakit Jantung Rematik

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 22 September 2021 17:13 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung rematik adalah penyakit jantung yang terjadi ketika katup jantung rusak dalam jangka panjang akibat demam rematik. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit ini kerap menyerang orang-orang di bawah 25 tahun.

Dikutip dari laman Primaya Hospital, penyakit jantung rematik terjadi akibat peradangan autoimun terhadap infeksi tenggorokan yang disebabkan bakteri Streptococcus A. Meskipun demikian, tidak semua orang yang terjangkit demam rematik akan terkena penyakit jantung rematik.

Lingkungan yang tidak bersih serta kurangnya nutrisi dan daya tahan tubuh dapat membuat seseorang dengan mudah terinfeksi bakteri Streptococcus A. Dari sini, demam rematik dapat menyerang sehingga penyakit jantung rematik berpotensi terjadi.

Demam dan penyakit jantung rematik memiliki gejala yang berbeda. Demam rematik memiliki gejala sebagai berikut:

  1. Demam tinggi
  2. Nyeri pada persendian
  3. Persendian pada siku, lutut, dan pergelangan tangan serta kaki membengkak
  4. Terdapat benjolan di bawah kulit
  5. Nyeri dada
  6. Jantung mendesir
  7. Gelisah
  8. Kelelahan

Gejala penyakit jantung rematik di antaranya adalah:

  1. Nyeri pada dada
  2. Jantung berdetak tak beraturan
  3. Sesak nafas
  4. Kelelahan
  5. Pusing
  6. Kaki, pergelangan tangan kaki dan tangan, serta perut membengkak
Advertising
Advertising

Penyakit jantung rematik dapat dideteksi dengan melakukan deteksi awal oleh dokter yang memeriksa adanya infeksi radang tenggorokan. Selanjutnya, dokter akan mendeteksi suara mendesir jantung dalam pemeriksaan fisik untuk mengetahui ada tidaknya katup yang rusak.

Pencegahan utama penyakit ini dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan yang bersih dapat mencegah masuknya berbagai bakteri dan virus. Memelihara daya tahan tubuh juga penting untuk dilakukan dengan cara mengonsumsi gizi seimbang.

Menurut World Health Organization (WHO), tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Kerusakan pada katup jantung bersifat permanen. Pasien dengan penyakit jantung rematik yang parah sering kali harus menjalani prosedur pembedahan untuk memperbaiki kerusakan pada katup. Obat-obatan juga diperlukan, baik untuk mengencerkan darah maupun mengobati gejala gagal jantung.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Ribuan Anak-anak Timor Leste Alami Penyakit Jantung

Berita terkait

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

3 hari lalu

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Faringitis oleh orang Indonesia dikenal sebagai penyakit panas dalam berupa radang tenggorokan kering, gatal, hingga sakit menelan

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

12 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

16 hari lalu

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

16 hari lalu

Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

Dysphonia adalah kondisi di mana suara seseorang terdengar kasar, serak, tegang, atau terengah-engah. Ini bisa memengaruhi kemampuan berbicara jelas.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

21 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

28 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

32 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

37 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

40 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

41 hari lalu

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?

Baca Selengkapnya