5 Gejala Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 13 Oktober 2021 18:56 WIB

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Gagal jantung sangat berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa. Kombinasi antara penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertesi, dan faktor psikis, misalnya stres tinggi serta gaya hidup tidak sehat, membuat masyarakat rentan mengalami gagal jantung.

Gagal jantung merupakan kondisi progresif, melemahkan, dan berpotensi mengancam jiwa. Dilansir Times of India, kondisi tersebut membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh karena melemahnya atau kakunya otot jantung dari waktu ke waktu.

Di India, gagal jantung mempengaruhi 8-10 juta orang dan berkontribusi pada sekitar 1,8 juta pasien rawat inap setiap tahun. Gejala awal gagal jantung mungkin tidak kentara atau bahkan mirip tanda-tanda seseorang berusia tua. Meski demikian, tanda sekecil apapun tidak boleh diabaikan. Berikut lima gejala gagal jantung. Waspadai tanda-tanda jika Anda mulai kelelahan hingga mengalami sesak napas.

Lelah dan lemah
Ketika otot jantung menjadi lemah, jantung tidak dapat memompa cukup darah yang mengakibatkan berkurangnya jumlah oksigen yang beredar di dalam tubuh. Hal ini dapat membuat orang merasa lelah sepanjang waktu. Kondisi tersebut membuat aktivitas sehari-hari, seperti menaiki tangga, berjalan, atau membawa barang belanjaan, menjadi sulit. Kelelahan dan kelemahan yang terus-menerus tidak boleh dianggap enteng.

Sesak napas
Gagal jantung dapat menyebabkan retensi cairan (kelebihan) dalam tubuh, yang dapat berkumpul di paru-paru. Hal ini dapat mengakibatkan sesak napas, saat berolahraga atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari. Sesak napas ini dapat membuat orang kelelahan dan cemas. Namun, ini tidak boleh disalahartikan hanya sebagai tanda penyakit pernapasan.

Advertising
Advertising

Bengkak
Karena gagal jantung, darah bisa mulai menumpuk, terutama di pergelangan kaki. Penumpukan cairan ini dapat menyebabkan pembengkakan yang nyata di pergelangan kaki atau perut.

Berat badan naik
Jika mengalami kenaikan berat badan yang cepat, maka Anda perlu waspada retensi cairan di seluruh tubuh. Kenaikan berat badan yang tiba-tiba tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi salah satu gejala gagal jantung.

Detak jantung cepat atau tidak teratur
Karena pemompaan darah yang tidak efisien, jantung dapat memompa lebih cepat untuk mengkompensasi, menghasilkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur sehingga menimbulkan sensasi berdebar-debar atau palpitasi. Sangat penting bagi pasien dengan kondisi kronis, seperti diabetes atau hipertensi, untuk memeriksakan diri secara teratur karena perawatan berkelanjutan dapat mengurangi gejala gagal jantung.

Gejala-gejala ini dapat bervariasi untuk setiap orang. Dengan mengidentifikasi tanda-tanda awal dapat mengarah pada diagnosis dini dan manajemen penyakit yang efektif. Melalui kombinasi pilihan perawatan lanjutan dan modifikasi gaya hidup dan pola makan yang sehat, gagal jantung dapat dikelola. Jika mengalami salah satu gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk menghindari komplikasi kesehatan lebih lanjut.

Baca juga: Hati-hati, Gejala Penyakit Jantung Ini Sering Diabaikan

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

6 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

12 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya