Penyebab Berat Badan Naik usai Berhenti Merokok

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 15 Oktober 2021 10:17 WIB

Ilustrasi kampanye anti rokok. Bhaskar Mallick/Pacific Press/LightRocket via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Merokok memang bikin kecanduan. Namun, membulatkan tekad untuk berhenti merokok juga bukan perkara mudah dan bahkan diklaim bisa jadi penyebab berat badan naik.

Penambahan berat badan merupakan hal umum yang terjadi ketika seseorang mencoba berhenti merokok. Perlu diketahui, merokok dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, dan diabetes.

Kenaikan berat badan setelah berhenti merokok masih bisa dikendalikan. Di sisi lain, penyakit kronis yang disebabkan oleh rokok bisa berakibat fatal bagi tubuh. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Drug and Alcohol Dependence mengungkapkan penyebab kenaikan berat badan saat berhenti merokok ternyata bersumber pada otak. Hal tersebut dilatarbelakangi kandungan nikotin yang dapat meningkatkan keinginan tubuh untuk makanan yang tidak sehat dan diproses. Selain itu, rokok mampu mengurangi nafsu makan.

"Oleh karena itu, ketika perokok mencoba berhenti merokok, akan adanya peningkatan rasa lapar dan akhirnya makan lebih banyak dari biasanya," tulis penelitian yang diterbitkan Journal Drug and Alcohol Dependence, seperti dilansir dari Times of India.

Banyak faktor yang mengakibatkan penambahan berat badan ketika mencoba berhenti merokok. Kenaikan berat badan setelah berhenti merokok adalah metabolisme yang lambat akibat tidak adanya nikotin pada tubuh lalu berakibat orang membakar lebih sedikit kalori saat tidak merokok. Simak empat langkah berikut ini agar tidak mengalami kenaikan berat badan usai berhenti merokok, seperti dilansir dari Times of India.

Advertising
Advertising

Bergerak lebih aktif
Jika sebelumnya sudah aktif secara fisik atau tidak, segera lanjutkan dengan rutinitas latihan olahraga yang aktif. Berolahraga mampu meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lebih banyak kalori dari biasanya. Sertakan sesi latihan kardio dan kekuatan dalam rutinitas latihan setiap hari dengan intensitas waktu setidaknya selama 45 menit.

Perbanyak serat
Konsumsi lebih banyak serat akan menyebabkan kenyang yang lebih tahan lama sehingga dapat mencegah keinginan makan makanan berlemak dan manis. Cobalah makan lebih banyak sayuran berwarna, buah-buahan, dan lemak sehat untuk menurunkan berat badan dan pertahankan konsistensi cara ini supaya juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis.

Jangan sampai lapar
Sebelum lapar, sebaiknya buatlah jadwal makan, terapkan dengan tekun dalam keseharian. Perlu diingat, dalam menyusun jadwal makan ialah kesenjangan antara waktu makan tidak boleh terlalu lama karena hanya akan membuat kelaparan lalu berakibat makan lebih banyak. Dengan adanya jadwal tersebut, makanan akan masuk ke dalam tubuh secara teratur serta nutrisi akan lebih terjaga karena makanan yang seimbang, termasuk seluruh mikro dan makronutrien, sehingga dapat dipastikan tubuh lebih sehat.

Tidur tepat waktu
Perlu digarisbawahi jadwal tidur juga memegang peranan penting ketika mencoba menurunkan berat badan. Berbagai hal seperti kurang tidur dapat meningkatkan keinginan diri untuk makan makanan tidak sehat di pagi hari. Hal ini juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, seperti lekas marah dan kurang konsentrasi.

Baca juga: Tak Cuma Aktif dan Pasif, Merokok Tangan Ketiga Juga Berbahaya

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

9 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

9 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

12 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

14 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

19 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

22 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

22 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

23 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

27 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya