Osteoporosis Bisa Terjadi sejak Muda, Ini Pesan Dokter

Reporter

Antara

Rabu, 20 Oktober 2021 08:28 WIB

Osteoporosis

TEMPO.CO, Jakarta - Osteoporosis terjadi akibat tulang kehilangan kepadatan dan akhirnya rapuh sehingga tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk pun dapat menyebabkan patah tulang. Fraktur atau patah tulang terkait osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.

Tak hanya lansia, proses osteoporosis bisa menyerang usia muda dan produktif dan terkadang tak disadari penderitanya. Begitu menurut dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, Sp.GK.

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) itu mengatakan proses osteoprosis berlangsung dalam jangka panjang. Orang dengan kondisi ini dapat tidak menyadarinya sampai kerusakan benar-benar terjadi.

"Osteoporosis memang seringkali dikaitkan dengan orang-orang berusia lanjut, namun nyatanya bisa menyerang siapa saja, bahkan di usia muda dan produktif seperti usia 30," kata Luciana.

Beberapa gejala atau tanda yang terjadi merupakan fraktur akibat osteoporosis, seperti postur bungkuk, sakit punggung, tinggi badan berkurang, sering mengalami cedera atau keretakan tulang. Menurut Luciana, hal ini perlu menjadi perhatian, khususnya perempuan yang memasuki usia 30 tahun, karena pada masa itu mereka cenderung mengalami penurunan massa tulang sampai periode menopause dan seterusnya.

Advertising
Advertising

Dokter Luciana mengungkapkan risiko perempuan terkena osteoporosiskarena kurangnya kesadaran akan kesehatan tulang ketika usia muda/Foto: Euginia Communication

Jika sudah menikah di usia 30-an, banyak yang mungkin hamil atau menyusui dan inilah salah satu kelompok risiko osteoporosis. Penelitian Yayasan Osteoporosis Internasional menunjukkan risiko perempuan terkena osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibanding laki-laki.

"Sayangnya, tidak banyak perempuan usia 30 yang sadar menjaga kesehatan tulang sangat penting," tutur Luciana.

Dalam menjaga kesehatan tulang, asupan makanan mengandung kalsium dan vitamin D penting dan sebaiknya dimulai bahkan sebelum memasuki usia 30 tahun. Kedua nutrisi ini bisa bekerja secara sinergis untuk menjaga kesehatan tulang. Orang Indonesia pada umumnya hanya mengonsumsi 25 persen kalsium (254 mg) dari asupan kalsium harian yang direkomendasikan (1.000–1.200 mg).

Menurut Luciana, suplementasi dapat mengompensasi defisit ini. Selain itu, hidup sehat seperti aktif berolahraga, mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, tentu akan membantu mencegah osteoporosis.

Menurut Infodatin Kementerian Kesehatan RI 2020, pada 2050 di seluruh dunia diperkirakan 6,3 juta orang per tahun mengalami patah tulang pinggul dan lebih dari setengahnya terjadi di Asia. Pada 2050, penduduk Indonesia pada kelompok risiko osteoporosis akan tumbuh sebesar 135 persen. Sebanyak 40,6 persen perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat menopause.

Baca juga: Wanita Lebih Rentan Kena Osteoporosis, Ini Sebabnya

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

8 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

8 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya