Vaksin Sinovac Diklaim Aman untuk Anak Usia 3 - 17 Tahun

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 20 November 2021 04:48 WIB

Petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Covid-19 dari Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa, 2 November 2021. BPOM resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Coronavac dari Sinovac dan vaksin dari Bio Farma untuk vaksinasi kepada anak usia 6 -11 tahun. ANTARA/FRANSISCO CAROLIO

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan farmasi asal Cina yang membuat vaksin Sinovac, Sinovac Biotech Ltd., mengumumkan hasil analisis blind data yang menunjukkan vaksin mereka aman untuk anak dan remaja dalam kondisi sehat sehat. Rentang usia anak dan remaja yang bisa mendapatkan vaksin Sinovac mulai dari tiga sampai 17 tahun.

Hasil tersebut diperoleh berdasarkan uji klinis fase tiga berbasis multicenter, kasus, acak, double-blind, dan plasebo terkontrol yang dilakukan di Chili, Malaysia, Filipina, dan Afrika Selatan. Uji klinis tersebut melibatkan 2.140 partisipan berusia enam bulan hingga 17 tahun, termasuk 684 peserta dari sub-kelompok uji klinis tingkat keamanan.

Mengutip keterangan tertulis Sinovac Biotech Ltd., data dari sub-kelompok uji klinis tingkat keamanan yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac memperlihatkan efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) setelah dosis kedua yang lebih rendah dibandingkan seusai dosis pertama. Efek samping yang umum dirasakan antara lain nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, dan demam. Sebagian besar hanya mengalami efek samping ringan sampai sedang, tanpa reaksi yang parah.

Berdasarkan hasil utama uji klinis fase tiga multicenter secara global, dampak efek samping merugikan ditemukan serupa dengan uji klinis fase satu dan dua kepada anak-anak dan remaja di Cina. Hasil uji klinis fase pertama dan kedua menunjukkan tingkat keamanan vaksin Sinovac untuk anak dan remaja usia tiga sampai 17 tahun telah terbit dalam jurnal medis internasional The Lancet-Infectious Diseases pada 28 Juni 2021.

Menurut studi, kondisi anak dan remaja yang telah mendapatkan suntikan vaksin Sinovac selama tiga bulan setelah dosis lengkap menunjukkan tingkat serokonversi atau pembentukan antibodi yang mencapai seratus persen. Pembentukan antibodi pada anak dan remaja rata-rata telah sempurna 28 hari setelah vaksinasi.

Advertising
Advertising

Durasi ini lebih cepat dibandingkan pembentukan antibodi pada orang dewasa -18 tahun ke atas, dan lanjut usia, yakni lebih dari 28 hari setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. Hasil tersebut menunjukkan vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada anak dan remaja memiliki imunogenisitas atau kemampuan antigen yang maksimal dalam memicu respons imunitas tubuh.

Hasil uji klinis tersebut dapat menjadi salah satu bukti bagi negara-negara yang menyetujui penyuntikan vaksin Sinovac untuk anak dan remaja. Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia enam sampai sebelas tahun.

Begitu juga dengan sejumlah negara lain, yakni Chili, Ekuador, El Salvador, Kolombia, dan Kamboja. Pemerintah Cina telah menyuntikkan 110 juta dosis vaksin Covid-19 kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:

Tak Semua Anak 6-11 Tahun Bisa Vaksinasi Covid-19, Simak yang Dikecualikan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

11 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

15 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

17 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya