19,5 Juta Orang Indonesia Mengidap Diabetes, Perkeni: Sangat Memprihatinkan

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 Desember 2021 06:06 WIB

Ilustrasi diabetes (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah orang dengan diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta. Namun, hanya 2 juta penderita yang telah terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan.

Melansir dari IDF Diabetes Atlas 2021, 10th Edition, hanya 2 juta dari 19,5 juta orang dengan diabetes di Indonesia yang terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan. Kurangnya kesadaran terhadap diabetes masih menjadi tantangan utama bagi pemerintah. Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Secara global, diperkirakan terdapat 537 juta orang menderita diabetes, dengan jumlah tersebut maka dapat dipersentasekan kurang lebih 1 dari 10 orang di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Angka tersebut pada 2030 diproyeksikan akan meningkat menjadi 643 juta, dan menjadi 784 juta pada 2045 apabila tidak dilakukan tindakan intervensi.

Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI), Ketut Suastika, mengatakan jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021. Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh dari 2019. “Peningkatan ini sangatlah memprihatinkan,” kata dia, dikutip Tempo.co dari press release Novo Nordisk, pada Jumat, 3 Desember 2021.

Suastika mengatakan pencegahan diabetes dan komplikasinya, serta diagnosis dan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem kesehatan. Namun, masih banyak permasalahan seperti kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat, adanya stigma penyakit kronis, dan misinformasi mengenai diabetes.

Advertising
Advertising

Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia dan 100 tahun penemuan insulin, Perusahaan perawatan kesehatan global Novo Nordisk Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), serta Kedutaan Besar Denmark, bekerja sama meluncurkan sebuah chatbot WhatsApp, TanyaGendis, yang menyediakan berbagai informasi mengenai diabetes dan membantu masyarakat memahami risiko penyakit ini.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen mengatakan chatbot dan iklan layanan masyarakat yang mereka luncurkan pada 3 Desember 2021 diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk secara aktif mengalahkan diabetes. “Ke depannya, kami akan mempercepat kerja sama di bidang kesehatan dengan Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan kesehatan masyarakat,” kata dia.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Novo Nordisk Indonesia Luncurkan TanyaGendis, Tanya-tanya Soal Diabetes

Berita terkait

OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

1 hari lalu

OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

Teknologi mutakhir di OCA AI mampu membalas chat secara pintar dan otomatis, sehingga dapat mengurangi keterlibatan manusia dalam membalas pesan atau menangani keluhan secara manual.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan RS Kemenkes di Surabaya, Berharap Pasien Tak Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Jokowi Resmikan RS Kemenkes di Surabaya, Berharap Pasien Tak Berobat ke Luar Negeri

Jokowi menyebut RS Kemenkes memiliki peralatan yang memadai untuk menangani penyakit kanker, jantung, dan stroke.

Baca Selengkapnya

Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

2 hari lalu

Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

2 hari lalu

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Sederet Pernyataan DPR Soal Dugaan Perundungan di PPDS Undip

2 hari lalu

Sederet Pernyataan DPR Soal Dugaan Perundungan di PPDS Undip

DPR minta Kemenkes segera mengambil langkah konkret mengatasi perundungan di dunia pendidikan kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Ada Ratusan Laporan Dugaan Perundungan di PPDS, Tidak Hanya di Undip

3 hari lalu

Kemenkes: Ada Ratusan Laporan Dugaan Perundungan di PPDS, Tidak Hanya di Undip

"Perundungan di PPDS sudah puluhan tahun tidak pernah bisa diselesaikan secara tuntas, karena memang kurang komitmen dari para stakeholder".

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Pelaku Perundungan Pendidikan Dokter Terancam Sanksi Teguran hingga Cabut STR

3 hari lalu

Kemenkes: Pelaku Perundungan Pendidikan Dokter Terancam Sanksi Teguran hingga Cabut STR

Kemenkes menerima 540 laporan perundungan terhadap dokter di lingkungan rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

3 hari lalu

Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.

Baca Selengkapnya

Ini Bukti Perundungan Mahasiswa PPDS Undip Dokter Aulia Risma yang Diserahkan Kemenkes ke Polda Jateng

3 hari lalu

Ini Bukti Perundungan Mahasiswa PPDS Undip Dokter Aulia Risma yang Diserahkan Kemenkes ke Polda Jateng

Berikut bukti perundungan mahasiswa PPDS Anestesi Undip, dokter Aulia Risma, hasil investigasi Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Pastikan Prodi Kedokteran Undip Masih Berjalan

4 hari lalu

Kemenkes Pastikan Prodi Kedokteran Undip Masih Berjalan

Kemenkes hanya menghentikan sementara wahana pendidikan untuk peserta PPDS Undip di Rumah Sakit Kariadi.

Baca Selengkapnya