Lama Waktu Tidur Tak hanya Dipengaruhi Faktor Usia, tapi juga Stres

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 26 Desember 2021 15:49 WIB

Ilustrasi pria tidur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan waktu tidur berbeda berdasarkan usia. Semakin dewasa seseorang, maka kebutuhan waktu tidurnya pun makin berkurang, seperti dikutip dari situs web Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan.

Bayi di bawah usia dua bulan membutuhkan waktu tidur 14 jam hingga 18 jam dalam sehari. Saat berusia 18 bulan, kebutuhan tidur berubah menjadi 12 jam hingga 18 jam. Anak usia batita dan balita, rata-rata membutuhkan waktu tidur 11 jam hingga 13 jam.

Adapun anak-anak usia 6 tahun sampai 12 tahun membutuhkan waktu tidur selama 10 jam dalam sehari. Ketika berumur 12 tahun hingga 18 tahun waktu tidurnya makin sedikit menjadi 8 jam atau 9 jam. Orang yang berusia 18 tahun hingga 40 tahun memerlukan waktu tidur selama 7 jam hingga 8 jam.

Ketika sudah lanjut usia (lansia) kebutuhan tidur menjadi 6 jam atau 7 jam saja dalam sehari, terutama usia di atas 60 tahun. Kebutuhan waktu tidur itu untuk menunjang kesehatan tubuh. Sebab, jika seseorang kurang tidur, maka tak baik untuk kesehatan.

Ahli kesehatan Université de Paris, Damien Leger meneliti, bahwa kurang tidur menyebabkan risiko kematian dan depresi yang lebih tinggi. Itu jika dibandingkan dengan orang yang tercukupi waktu tidurnya. Jika kurang tidur pada malam, maka perlu untuk menebus waktunya sampai tercukupi.

Advertising
Advertising

Torbjörn Åkerstedt, ahli kesehatan dari Stress Research Institute menjelaskan, stres menjadi salah satu penyebab utama gangguan tidur. Data menunjukkan, risiko gangguan tidur meningkat seiring bertambahnya usia. Tapi, agaknya ada juga peningkatan gangguan tidur tersebab stres pada orang muda di zaman modern.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders merangkum data, ada empat kategori gangguan yang menyebabkan kurang tidur yaitu disomnia, parasomnia, insomnia dan hipersomnia. Ada juga gangguan tidur karena kondisi medis dan zat tertentu.

Kurang tidur dapat menyebabkan kinerja yang buruk, menurut Sona Nevsimalova selaku peneliti di Departemen Neurologi, Universitas Charles. Orang yang kurang tidur akan mudah lelah, di antaranya kesulitan mengingat, kemampuan konsentrasi pun menurun. Itu mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan masalah kesehatan lainnya antara lain, depresi, kardiovaskular, gangguan penapasan, ginjal, pencernaan, dan tulang.

Saking pentingnya kualitas tidur, para ahli kesehatan pun saling bertukar pikiran untuk penelitian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengadakan pertemuan di Bonn, Jerman, pada 22 Januari hingga 24 Januari 2004. Para ahli kesehatan berkumpul membahas berbagai permasalahan terkait tidur. Pertemuan itu mengungkap, bahwa efek utama kurang tidur bisa menyebabkan gangguan fisik, kognitif, dan kesehatan mental.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Berapa Waktu Tidur Normal Lansia? Dokter Beri Jawaban

Berita terkait

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

9 jam lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

14 jam lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

5 hari lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

8 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

8 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

10 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

10 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

11 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

13 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya