Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Minta Rumah Sakit Buat Layanan Unggulan

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Senin, 10 Januari 2022 09:05 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Rapat tersebut membahas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 dan strategi mitigasi gelombang ketiga melalui ketersediaan obat, alat kesehatan, vaksin, dan tenaga medis, serta keterjangkauan akses testing dan tracing bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong rumah sakit memiliki layanan unggulan. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan rujukan untuk memperoleh penanganan terbaik atas gangguan kesehatan yang mereka rasakan.

"Kita harus mulai melihat layanan rumah sakit seperti apa yang dibutuhkan masyarakat, karena masing-masing daerah memiliki epidemiologis yang berbeda," kata Budi Gunadi Sadikit saat berkunjung ke Sumatera Selatan pada Rabu, 5 Januari 2021. Dalam kunjungan ke Rumah Sakit Rivai Abdullah, RSUP Dr. Mohammad Husein, dan RSUD Siti Fatimah itu, Budi Gunadi Sadikin mengatakan rumah sakit harus mampu mengembangkan layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Caranya, mengacu pada angka kesakitan yang tinggi serta tren penyakit yang terus meningkat di setiap wilayah.

Saat ini, menurut dia, pemetaan gangguan kesehatan yang menjadi pemicu angka kematian tertinggi di hampir semua daerah masih sama, yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker. Dari tiga gangguan kesehatan tersebut, manajemen rumah sakit dapat membuka pelayanan kesehatan ke arah sana. Budi Gunadi Sadikin mencontohkan salah satu layanan unggulan yang dapat ditawarkan oleh rumah sakit adalah penanganan untuk penyakit jantung. "Layanan bedah jantung terbuka di Indonesia hanya bisa di 20 provinsi, akibatnya antreannya panjang sekali," katanya.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, pengembangan layanan kesehatan bukan semata hanya ketersediaan peralatan berteknologi tinggi. Namun juga harus memiliki manajemen, komitmen, dukungan finansial, dan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Provinsi Siti Fatimah memiliki layanan unggulan penyakit jantung. Budi Gunadi Sadikin berharap spesialisasi ini ditunjang sistem rujukan yang baik untuk memudahkan akses pengobatan pasien.

Baca juga:
Simak Kisaran Harga Vaksin Booster untuk Covid-19 di Berbagai Negara

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

10 menit lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

8 jam lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

9 jam lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

23 jam lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

2 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya