Pasien Varian Omicron Cukup Isolasi Mandiri, Ini Kata Epidemiolog

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 11 Januari 2022 20:09 WIB

Warga saat akan mengikuti tes antigen dan PCR massal di Krukut, Tamansari, Jakarta, Selasa 11 Januari 2022. Tes swab massal dilakukan usai ada warga yang menjadi suspek Covid-19 varian Omicron. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data Kementerian Kesehatan RI, total ada 414 kasus terkonfirmasi varian Omicron, 99 persen memiliki gejala ringan dan tanpa gejala. Sebanyak 114 orang (26 persen) sudah sembuh, termasuk dua orang dengan kategori sedang dan butuh perawatan oksigen.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pasien yang terkonfirmasi varian Omicron tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit karena mayoritas memiliki gejala ringan dan tidak bergejala. Pasien hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan diberikan suplemen vitamin maupun obat terapi tambahan yang telah mendapatkan izin penggunaan dari pemerintah.

“Kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada Delta tetapi yang dirawat lebih sedikit sehingga strategi layanan Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS,” kata Budi, Selasa, 11 Januari 2022.

Menanggapi wacana Menkes, epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman, mengatakan langkah yang diambil Menkes sudah tepat karena kasus infeksi Omicron berpotensi jauh lebih besar daripada Delta.

“Dan fokus kita tentu harus memprioritaskan pada penanganan kasus-kasus berat, menengah, atau dari sedang ke parah. Tentu dalam hal ini prioritas harus diberikan kepada kelompok berisiko tinggi yang punya komorbid atau pada kasus-kasus yang tiba-tiba mengalami perburukan,” kata Dicky.

Advertising
Advertising

Menurutnya, fasilitas kesehatan, dalam hal ini rumah sakit, harus dipastikan agar ruangan, tempat tidur, dan juga tenaga kesehatan tersedia sehingga kasus-kasus sedang ke bawah atau gejala ringan hingga sedang tidak sampai membebani rumah sakit. Selain memastikan fasilitas kesehatan tersedia, Dicky juga mengatakan akan lebih baik bila pemerintah juga meningkatkan peran atau efektivitas dari aplikasi PeduliLindungi untuk menambahkan fitur isolasi karantina rumah yang dapat menjadi alat deteksi dan monitoring dari otoritas kesehatan setempat.

“Dan aktivasi platform telemedisin juga menjadi penting. Ini seharusnya kalau bisa terkoneksi dengan PeduliLindungi, sangat bagus sekali,” ungkapnya.

Selain itu, diperlukan cara-cara pencegahan yang tepat, seperti deteksi dini karena akan menemukan kasus-kasus infeksi maupun probable atau kasus kontak sehingga mereka masuk isolasi mandiri atau disediakan fasilitas isolasi karantina oleh pemerintah pada level terendah, dalam hal ini tingkat kecamatan. Tidak hanya mendorong karantina mandiri, Dicky juga menyampaikan perlu adanya literasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kondisi pandemi dengan varian baru tersebut.

Di sisi lain, dia memperingatkan agar kita semua tidak meremehkan varian apapun termasuk Omicron karena dampaknya sama. “Kunci keberhasilan ada di isolasi karantina karena setengah ada di situ, memutus itu ada di situ. Itu artinya, temukan kasus terduga kontak dan jangan lupa bahwa kita harus mapping betul, daerah mana yang cakupan vaksinasi lengkapnya belum, daerah mana yang populasi berisiko tingginya belum tercakup vaksinasi dosis lengkap, apalagi sekarang sudah mengarah ke booster. Ini yang harus ditingkatkan karena yang akan menjadi barrier yang efektif,” tuturnya.

Baca juga: 4 Karakteristik Varian Omicron Menurut Epidemiolog Unair

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

7 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

10 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

17 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

26 hari lalu

Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut empat menteri di kabinet Jokowi yang datang ke rumah Megawati Soekarnoputri sebagai sahabat.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

31 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

34 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilema Jaga Harga Beras: Rendah Dimarahi Petani, Tinggi Dimarahi Ibu-ibu

52 hari lalu

Jokowi Dilema Jaga Harga Beras: Rendah Dimarahi Petani, Tinggi Dimarahi Ibu-ibu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku dilema dalam menjaga harga beras karena petani butuh harga tinggi sedangkan ibu-ibu minta harga rendah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

59 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya