Kaitan Asma dan Mitos soal Inhaler

Reporter

Antara

Jumat, 14 Januari 2022 21:16 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan inhaler merupakan cara paling penting dalam pengobatan asma. Akan tetapi, beberapa orang masih percaya mitos inhaler dapat membuat ketagihan hingga mengandung steroid.

Berikut mitos dan fakta tentang inhaler yang digunakan oleh penderita asma menurut Dr. Vikas Mittal dari Rumah Sakit Spesialis Max Super di Shalimar Bagh, India, dikutip Indian Express.

Membuat ketagihan?
Faktanya, asma adalah penyakit jangka panjang yang dapat dikendalikan dengan pengobatan yang diresepkan dalam bentuk inhaler. Asma tidak memiliki obat dan inhaler bertindak sebagai penyelamat bagi sebagian besar pasien asma.

Inhaler meringankan pasien untuk jangka pendek juga jangka panjang. Kadang-kadang diberikan sesuai kebutuhan hanya untuk jangka pendek atau secara teratur untuk membantu mengatasi kondisi. Ini seperti melanjutkan pengobatan untuk tekanan darah tinggi, diabetes, atau seperti membutuhkan kacamata untuk sepanjang hidup. Jadi, tidak benar kalau inhaler membuat ketagihan.

Mengandung steroid yang bisa membahayakan?
Faktanya, banyak orang mengaitkan steroid dengan efek berbahaya, seperti pertumbuhan terhambat, tulang lemah, dan lainnya. Inhaler memiliki steroid dalam dosis mikrogram (µg), yaitu 1.000 kali lebih sedikit daripada dosis miligram (mg) dalam steroid oral.

Advertising
Advertising

Selain itu, inhaler diberikan langsung ke saluran napas dan tidak langsung diserap dalam tubuh sehingga memiliki efek samping yang minimal dibandingkan jika diberikan dalam bentuk tablet. Steroid merupakan bagian integral dalam meredakan gejala asma karena asma adalah penyakit inflamasi. Sebaliknya, jika steroid tidak digunakan untuk mencegah asma yang memburuk, ini dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan menyebabkan masalah jangka panjang.

Obat oral lebih efektif daripada inhaler?
Faktanya, berbagai studi dan penelitian menunjukkan obat oral kurang efektif karena membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja saat serangan asma sementara inhaler memberikan obat langsung ke saluran udara sehingga dapat memberikan pertolongan cepat.

Dengan cara ini, kita membutuhkan dosis obat yang lebih sedikit dan efek samping yang lebih sedikit. Misalnya, tablet asthalin 2 mg setara dengan 20 isapan inhaler asthalin karena setiap isapan hanya mengandung 100 gr.

Inhaler hanya boleh digunakan untuk kasus asma parah?
Faktanya, inhaler memiliki obat yang tidak hanya meredakan tetapi juga mengontrol asma untuk jangka panjang. Asma adalah penyakit kronis yang bertahan lama tetapi sepenuhnya dapat dikendalikan, tidak dapat disembuhkan, dan jika tidak diobati dapat menjadi parah sehingga tidak bisa dikendalikan. Jadi, inhaler yang menjadi andalan pengobatan asma sebaiknya digunakan secara rutin agar tidak berubah menjadi asma yang parah.

Asma dapat disembuhkan?
Faktanya, asma adalah kondisi jangka panjang dan kronis yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, baik dengan menggunakan inhaler atau obat lain yang direkomendasikan. Tapi, itu sepenuhnya dapat dikontrol dan pasien dapat menjalani kehidupan yang benar-benar normal.

Gejala-gejala yang disebabkan oleh asma dapat mereda dalam jangka waktu tertentu dan obat-obatan yang diperlukan pada akhirnya dapat berkurang atau berhenti, tetapi bukan berarti telah sembuh. Untuk pasien yang asmanya dipicu setelah lama tidak minum obat, serangan asma berikutnya bisa berakibat fatal. Inilah sebabnya disarankan untuk terus minum atau menghentikan obat (inhaler) hanya atas saran dokter.

Baca juga: Napas Lapang dengan Inhaler

Berita terkait

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

16 jam lalu

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

3 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

15 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

15 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

15 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya