Baru Kena Covid-19, Kapan Boleh Suntik Vaksin Booster?

Reporter

Antara

Rabu, 26 Januari 2022 14:47 WIB

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa 25 Januari 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kebut program vaksinasi booster atau dosis ketiga di wilayah Jabodetabek setelah mendeteksi adanya lonjakan kasus Omicron di Indonesia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pasien COVID-19 bisa mendapatkan vaksin booster setelah selesai melakukan isolasi, disarankan lima hari penuh, dan gejala telah membaik, yang berarti telah bebas demam selama 24 jam. Namun, berdasarkan laporan beberapa dokter, penyintas disarankan menunda vaksinasi selama 30, 60, atau bahkan 90 hari sebelum mendapatkan booster.

"Jika telah divaksinasi dan kemudian terinfeksi COVID-19, infeksi itu sebenarnya memiliki peran yang mirip dengan booster," kata direktur medis di Northwestern Medicine Lake Forest Hospital di Lake Forest, Illinois, Michael Bauer, seperti dikutip dari Health.

Data dari awal pandemi menunjukkan orang tidak mungkin langsung terinfeksi kembali. Penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine mengamati pasien COVID-19 setelah Januari 2020. Para peneliti mengikuti orang-orang itu dari waktu ke waktu dan menemukan kemungkinan mereka terinfeksi COVID-19 lagi dalam 90 hari sangat rendah. Sebabnya tubuh mengembangkan antibodi untuk membantu melawan virus.

Tetapi, di tengah hadirnya varian Omicron, belum jelas seberapa protektif infeksi sebelumnya terhadap serangan COVID-19 di masa depan. Para ahli kesehatan mengaku masih kekurangan data. Sebuah studi yang belum ditinjau meneliti infeksi ulang COVID-19 di Afrika Selatan. Berdasarkan data populasi, peneliti menemukan bukti yang menunjukkan Omicron mampu lolos dari kekebalan infeksi sebelumnya.

Secara terpisah, sebuah laporan dari Imperial College London (juga belum ditinjau oleh rekan sejawat) memperkirakan risiko infeksi ulang 5,4 kali lebih besar akibat Omicron dibandingkan Delta. Jadi, sesuai panduan CDC, pasien COVID-19 sebelum mendapatkan vaksin booster maka harus melanjutkan dan mendapatkan suntikan tambahan setelah masa isolasi selesai.

Advertising
Advertising

"CDC mengatakan tidak ada interval pasti Anda perlu menunggu setelah pulih dari penyakit akut untuk mendapatkan vaksin booster," ujar profesor kedokteran di Divisi Penyakit Menular di Sekolah Kedoteran Universitas Vanderbilt, William Schaffner.

Spesialis penyakit menular di McGovern Medical School di UTHealth Houston dan RS Anak Hermann Memoriall, Michael Chang, menuturkan, selama memenuhi syarat untuk vaksin dan booster, maka panduannya sama. Dia bahkan menyarankan orang menjadwalkan waktu booster saat isolasi. Jika baru pulih dari COVID-19, masuk akal untuk menunggu sekitar 30-60 hari karena Anda sudah terlindungi, menurut Bauer.

Baca juga: Pemberian Vaksin Booster Tak Bikin Overdosis

Berita terkait

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

15 Desember 2023

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

Dinas Kesehatan DKI memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

13 Desember 2023

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

Sebanyak empat pasien di antaranya terjangkit virus Covid-19 jenis Omicron.

Baca Selengkapnya

Vaksin Booster Potensial Tangkal Kematian akibat Varian JN.1 hingga 50 Persen

13 Desember 2023

Vaksin Booster Potensial Tangkal Kematian akibat Varian JN.1 hingga 50 Persen

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan vaksin booster cukup efektif untuk menghadapi varian JN.1 Covid-19 yang kini sedang melonjak.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

12 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

Malaysia mendeteksi 6.796 kasus baru Covid-19 pada pekan ke-48/2023, meningkat dari pekan sebelumnya yang mencapai 3.626 kasus

Baca Selengkapnya

Berbagai Varian Covid-19 Muncul di Banyak Negara, Kemenkes Imbau Segera Vaksinasi Booster

11 Desember 2023

Berbagai Varian Covid-19 Muncul di Banyak Negara, Kemenkes Imbau Segera Vaksinasi Booster

Kasus Covid-19 dilaporkan kembali meningkat di sejumlah negara di Asean.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

9 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

Omicron EG.4 dan EG.5 dominan menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta saat ini.

Baca Selengkapnya