Syarat Pasien Kanker Boleh Dirawat di Rumah

Reporter

Antara

Sabtu, 19 Februari 2022 16:35 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perawatan pasien kanker dinilai menjadi hal yang sangat fundamental dalam pemulihan kondisi. Selain di rumah sakit, pasien juga dimungkinkan menjalani perawatan di rumah setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani. Perawatan pasien kanker di rumah dinilai dapat meningkatkan kenyamanan dan membantu memperbaiki suasana hati.

Ada beberapa kondisi yang memungkinkan pasien kanker menjalani perawatan di rumah. Salah satunya tidak ada ancaman gangguan jalan napas atau pernapasan. Begitu menurut Clinical Care Manager di Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Indonesia, Liya Arista.

"Yang pasti penilaian utamanya berdasarkan penilaian dari dokter yang merawat pasien. Tim medis akan menyusun perencanaan pulang sebelum pasien pulang ke rumah agar pasien dapat pulang dengan aman dan pasien maupun keluarga sudah siap dalam melakukan perawatan," katanya.

Lebih lanjut, Liya menyebutkan kondisi lain yang memungkinkan pasien kanker menjalani perawatan pasien di rumah, yakni pasien mendapatkan asupan nutrisi cukup baik, gejala mual dan muntah terkontrol, serta nyeri terkontrol dengan pemberian analgesik. Kondisi berikutnya yakni tidak ada tanda-tanda pada pasien yang mengarah kepada kondisi infeksi seperti demam dan lainnya, mayoritas obat-obatan dapat dikonsumsi oral ataupun pemberian topikal dan ada perawat pasien di rumah.

Liya juga menjelaskan hal-hal yang perlu disiapkan keluarga pasien di rumah, yaitu kondisi rumah yang kondusif serta aman dan nyaman bagi pasien serta alat kesehatan menyesuaikan dengan kondisi pasien serta jenis penyakit yang dialami. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan yakni ruangan dengan pencahayaan cukup dan sirkulasi udara baik, toilet terjangkau (posisi di lantai yang sama dengan kamar), lantai tidak licin, pencahayaan dan sirkulasi baik, serta jika memungkinkan dengan kloset duduk dan ada pegangan pengaman di dinding.

Advertising
Advertising

Hal lain yang juga perlu disiapkan antara lain tempat tidur sesuai dengan ukuran pasien. Jika pasien dengan ketergantungan total dan memungkinkan bisa menggunakan tempat tidur seperti di rumah sakit agar bisa disesuaikan untuk posisi sandaran dan terdapat pagar pelindung di samping tempat tidur.

"Jika tidak ada, boleh menggunakan tempat tidur biasa, yang penting dipastikan tempat tidur selalu bersih," kata Liya.

Kasur decubitus (yang berisi angin) untuk mencegah luka tekan pada pasien ketergantungan total dan imobilisasi, tabung oksigen dan pulse oximeter, kursi roda (khususnya dibutuhkan jika pasien ingin keluar rumah atau sekedar berpindah dari kamar untuk melihat lingkungan luar atau sekitarnya), alat untuk perawatan luka, dan alat untuk kebersihan diri juga menjadi hal-hal yang juga dibutuhkan sehingga sebaiknya disiapkan pihak keluarga.

Hal berikutnya yang perlu disiapkan yakni lemari khusus untuk penyimpanan obat-obatan yang suhu dan kelembabannya terkontrol untuk menjaga kualitas obat serta nomor telepon darurat serta fasilitas penunjang lain yang dibutuhkan saat kondisi darurat terjadi. Liya mengatakan ada beberapa tanda bahaya dan kegawatdaruratan pasien sehingga harus segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

Menurutnya, pengetahuan untuk deteksi dini tanda-tanda kegawatdaruratan di rumah ini menjadi penting bagi seorang caregiver. Tanda darurat yang dimaksud antara lain penurunan kesadaran pasien yang tiba-tiba, pasien menjadi sulit dibangunkan, tidur nyenyak dan lama, serta tidak merespons saat dipanggil atau bahkan diberikan rangsangan nyeri.

Tanda lainnya, saturasi oksigen pasien kurang dari 90-95 persen, napas pasien tampak cepat, pucat bibir dan tangan tampak kebiruan, pasien mual dan muntah dengan frekuensi yang sering, tampak lemas dan tidak mau makan ataupun minum. Selain itu, pasien mengalami diare dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam sehari dengankonsistensi feses cair tanpa ampas, frekuensi berkemih yang sedikit atau bahkan tidak ada urine yang keluar, kejang, terjadi alergi setelah minum obat-obatan tertentu dengan tanda kulit kemerahan, atau bengkak di area tubuh tertentu, bahkan sampai sesak napas dan adanya perdarahan.

Menurut Liya, pada kondisi tertentu ada fase pasien kanker stadium lanjut sudah sampai pada tahap tidak bisa diobati. Beberapa pasien dengan kondisi tersebut lebih merasakan kenyamanan perawatan di rumah dibandingkan di rumah sakit. Kondisi itu sering disebut perawatan paliatif.

Penetapan status paliatif membutuhkan penilaian khusus dari dokter yang merawat pasien dan tim kesehatan menggunakan parameter penilaian medis khusus. Biasanya dokter akan memberikan edukasi jika pasien sudah masuk dalam kategori paliatif. Namun, perawatan pasien kanker di rumah bukannya tanpa tantangan.

Beberapa pasien atau keluarga biasanya tidak nyaman saat di rumah sakit yang berdampak terhadap kondisi psikologisnya. Perawatan pasien di rumah juga dapat menurunkan risiko penularan infeksi dari pasien lain di rumah sakit (infeksi nosokomial).

Pasien kanker termasuk kelompok yang rentan mengalami gangguan kekebalan tubuh. Terutama di saat pandemi COVID-19 saat ini, pasien yang keluar rumah rentan tertular penyakit akibat infeksi virus corona. Oleh karena itu, perawatan pasien kanker di rumah membutuhkan kesiapan khusus baik dari segi pengetahuan, keahlian, maupun sumber daya pihak keluarga atau perawat.

Baca juga: Perlunya Dukungan Psikososial pada Pasien Kanker

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

8 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

14 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya