Ada Dua Jenis Jerawat, Cara Mengobatinya pun Berbeda

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Rabu, 2 Maret 2022 07:59 WIB

Ilustrasi jerawat dan komedo. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan jerawat cenderung masalah kulit yang wajar. Tapi, jerawat terasa mengganggu karena sering kali memunculkan rasa sakit. Munculnya jerawat juga mempengaruhi tampilan kulit.

Mengutip Healthline, jerawat muncul ketika pori kulit tersumbat yang disebabkan oleh penumpukan minyak, bakteri dan sel kulit mati. Walaupun begitu, kulit berjerawat membuat tak nyaman, karena mempengaruhi tampilan. Belum lagi bekasnya yang tersisa di wajah.

Munculnya jerawat di permukaan kulit bisa berlainan bentuknya pada setiap orang. Ada bintik kecil hingga benjolan di bawah kulit. Setiap jenis jerawat membutuhkan perawatan yang berbeda. Perawatan yang tepat bermanfaat mengurangi risiko komplikasi kulit jangka panjang, seperti jaringan parut.

Adapun jenis jerawat terbagi dalam dua kategori. Ada jerawat non-inflamasi dan inflamasi. Kondisi itu dibedakan, jika menyebabkan peradangan kulit di sekitar kulit atau tidak.

Jenis jerawat non-inflamasi

Mengutip Medical News Today, komedo putih dan komedo hitam adalah jenis lesi jerawat non-inflamasi. Jenis jerawat ini merupakan bentuk jerawat yang paling ringan dan tidak menyebabkan pembengkakan atau perih.

  • Komedo putih
Advertising
Advertising

Komedo putih atau whitehead menyebabkan bagian atas pori tertutup. Komedo putih juga bisa terbentuk ketika pori tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati. Komedo putih biasanya tidak menyebabkan jaringan parut.

Komedo ini berbentuk seperti bintik atau benjolan kecil. Di kulit yang berwarna cerah, biasanya ditandai dengan bintik putih yang dikelilingi lingkaran merah. Sedangkan di kulit yang agak gelap, area sekitarnya cenderung tampak sama.

  • Komedo hitam

Komedo hitam adalah bintik kecil berwarna gelap. Cenderung tampak seperti benjolan. Kulit di sekitar komedo biasanya tampak normal. Sedangkan bagian tengah komedo lebih gelap dari area sekitarnya.

Warna hitam bukan akibat kotoran yang terperangkap. Komedo hitam itu whitehead yang telah terbuka dan melebar. Ini karena whitehead yang terkena udara warnanya akan berubah menjadi gelap.

Kedua jenis jerawat ringan ini dapat diobati dengan pelembap, gel, toner, dan krim yang beredar di pasaran. Biasanya produk itu memiliki bahan aktif seperti benzoil peroksida, asam salisilat, asam azelaic dan adapalen.

Jenis jerawat inflamasi

Mengutip Healthline, jerawat yang membengkak dan berwarna merah tergolong inflamasi. Jerawat inflamasi dapat disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati, bakteri dan sebum. Hal ini menyebabkan bintik jerawat yang menyakitkan juga sulit untuk dihilangkan.

  • Papula

Papula terjadi ketika dinding di sekitar pori pecah, karena peradangan parah. Itu menyebabkan kulit di sekitar pori memerah. Papula terasa padat juga lembut ketika disentuh.

  • Pustula

Pustula jterbentuk ketika dinding di sekitar pori rusak. Berbeda dengan papula, pustula berisi nanah. Benjolan ini muncul di kulit biasanya berwarna merah dan memiliki bintik kuning atau putih di tengahnya.

  • Nodul

Nodul terjadi ketika pori tersumbat yang menyebabkan pembengkakan akibat iritasi kulit. Tak seperti pustula dan papula, nodul lebih dalam di bawah kulit. Itu sebabnya, biasanya tak sekadar diobati di rumah. Obat resep dari dokter kulit diperlukan untuk membantu mengobati nodul.

  • Kista

Kista muncul ketika pori tersumbat bakteri, sebum, dan sel kulit mati. Penyumbatan terjadi jauh di dalam kulit daripada nodul.

Benjolan besar berwarna putih atau merah ini sering kali terasa nyeri saat disentuh. Kista adalah bentuk jerawat paling besar. Pembentukannya tersebab infeksi yang parah. Jenis jerawat ini juga yang paling mungkin meninggalkan bekas. Cara mengobatinya juga memerlukan resep obat dari dokter kulit. Terkhusus kista yang terlalu parah, ada tindakan medis pembedahan untuk pengangkatan.

WILDA HASANAH

Baca: 3 Hal Ini Mempengaruhi Timbulnya Jerawat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

10 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

10 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

13 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

17 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

18 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

20 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

27 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

30 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

31 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

37 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya