5 Penyebab Kaki Selalu Dingin

Reporter

Tempo.co

Kamis, 10 Maret 2022 08:00 WIB

Ilustrasi kaki. Foto: Unsplash.com/Lucrezia Carnelos

TEMPO.CO, Jakarta - Kaki yang terasa dingin sering dianggap remeh oleh sebagian orang. Jika kaki terus-menerus terasa dingin padahal sudah mengenakan kaus kaki tebal, mungkin itu adalah tanda adanya masalah kesehatan di dalam tubuh yang tak terlihat.

Kaki yang terus terasa dingin bukan pengalaman yang menyenangkan bagi sebagian orang. Kaki yang terasa dingin dapat membuat orang merasa tak nyaman, bahkan membuat frustasi karena terjadi kapan pun dan di mana pun. Dilansir dari Realsimple, berikut lima alasan umum kaki dingin.

Tubuh memang benar-benar menjadi dingin
Kepala Petugas Kesehatan Juno Medical, Aarti Agarwal, mengatakan beberapa orang memang merasakan dingin lebih sering dan lebih parah dari yang lain. Meskipun kaki dingin memang merupakan gejala dari kondisi kesehatan, masalah sederhananya terkadang karena massa otot yang lebih rendah. Bagi yang memiliki massa otot relatif lebih sedikit untuk ukuran tubuh akan lebih sering merasa kedinginan. Hal tersebut karena otot menghasilkan panas yang mencoba menghangatkan tubuh.

Sirkulasi yang buruk
Tubuh memiliki sistem peredaran darah yang bertanggung jawab membawa darah ke seluruh tubuh. Namun, sistem peredaran darah beberapa orang kurang efisien. Sirkulasi ini dapat mempengaruhi suhu tubuh. Sirkulasi yang buruk membuat darah mungkin tak mengalir dengan bebas. Penurunan aliran darah yang tak lancar ini dapat membuat orang merasa kedinginan.

Argawal mengatakan kaki dan tangan memiliki pembuluh darah terkecil dan tersensitif. Jika sirkulasi buruk maka dapat menyebabkan kaki dan tangan terasa sangat dingin. Ia juga mengatakan merokok dan obesitas merupakan salah satu faktor penyebab sirkulasi yang buruk. Olahraga teratur, makan sehat, dan menghindari rokok adalah kebiasaan sehat yang mampu melancarkan sirkulasi.

Advertising
Advertising

Sedang stres
Ketika orang merasa sangat stres atau cemas, respons lawan atau kabur dari tubuh kemungkinan akan muncul. Saat respons tersebut muncul, detak jantung dan tekanan darah akan meningkat, dan mungkin ia bernapas lebih berat. Hal tersebut karena tubuh bekerja untuk mengarahkan sumber daya utama tubuh seperti darah, nutrisi, dan oksigen ke otot utama tubuh. Setelah itu, otot-otot tersebutlah yang akan membantu melawan (atau kabur) secara efektif.

Tangan dan kaki bukanlah kelompok otot yang utama. Karena itu, mereka mungkin mengalami penurunan aliran darah selama masa-masa stres, seperti yang telah dijelaskan, sirkulasi yang buruk dapat menyebabkan tangan dan kaki terasa dingin atau lembap.

Tiroid kurang aktif
Hipotiroidisme adalah sebutan lain dari kelenjar tiroid yang kurang aktif. Kelenjar tiroid di depan leher berfungsi untuk memproduksi hormon yang mempengaruhi tubuh menggunakan energi. Ketika orang mengidap hipotiroidisme, kelenjar tiroid tak cukup memproduksi hormon-hormon tersebut dan secara bertahap membuat tubuh melambat dan kurang berfungsi dengan baik, menimbulkan rasa lelah, sakit, depresi, juga membuat tubuh lebih sensitif terhadap dingin.

Memiliki kondisi kesehatan yang mendasari
“Jika mengalami intoleransi dingin karena kondisi medis, kemungkinan akan disertai dengan gejala lain. Namun, selalu merupakan ide yang baik untuk mencari saran dari dokter untuk masalah kesehatan yang mungkin dimiliki,” kata Agarwal.

Beberapa potensi masalah kesehatan yang lebih mengkhawatirkan dari kaki dingin adalah:
Neuropati Perifer
Saraf dan sel saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang telah rusak, membuat saraf kurang efektif ketika mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh. Neuropati dapat mempengaruhi bagian saraf mana pun, termasuk kaki. Ketika saraf yang bertugas untuk mendeteksi suhu mengalami kerusakan, maka saraf tersebut mungkin akan memberi tahu seluruh tubuh kaki dingin, padahal sebenarnya tidak.

Peripheral Arterial Disease (PAD)
Gangguan menyempit atau tersumbatnya pembuluh darah sehingga tak dapat membawa darah dari jantung ke organ lain. PAD biasanya mempengaruhi kaki atau lengan dan lebih berisiko tinggi pada orang yang merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau berusia 60 tahun ke atas.

Penyakit Raynaud
Penyakit ini membuat pembuluh darah menyempit saat penderitanya kedinginan atau stres, menyebabkan sirkulasi tak lancar ke bagian tubuh seperti jari tangan dan kaki. Berisiko lebih tinggi pada wanita di atas 30 tahun yang memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga ataupun tinggal di iklim dingin.

Penyakit Buerger
Penyakit ini menyebabkan pembengkakan pembuluh darah yang mencegah darah mengalir dengan baik, pembekuan darah, juga membuat kaki dan tangan terasa terbakar, berubah warna, geli, atau dingin.

“Pembuluh darah terkecil ada di tangan dan kaki, jadi kita lebih sensitif terhadap perubahan di area ini. Jika pembuluh darah di tangan atau kaki menyempit karena alasan apapun, menyebabkan penurunan aliran darah, kita mengalami sensasi dingin,” Agarwal.

Anemia
Kondisi di mana sel darah merah lebih rendah karena kehilangan darah, tubuh tidak memproduksi atau menghancurkan terlalu banyak sel darah merah. Ketika sel darah merah tidak mengedarkan cukup oksigen ke seluruh tubuh maka akan membuat orang merasa pusing, lelah, lemah, dan sering kedinginan.

Berdasarkan paparan di atas, ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab mengapa kaki terus-menerus terasa dingin. Di samping masalah kesehatan serius yang didiskusikan dengan dokter, cara-cara berikut dapat dilakukan untuk menghangatkan kaki yang dingin.

Lakukan peregangan atau sekadar menggerakan kaki dapat membuat darah mengalir lebih baik dan menghangatkan kaki. Sirkulasi kaki juga akan menjadi lebih baik dengan olahraga secara teratur dan merendam kaki dalam air hangat selama 15 menit. Kaos kaki dan bantal pemanas juga dapat digunakan sebagai penghangat kaki. Selain perawatan dari luar, perawatan dari dalam seperti mengurangi stres juga dapat membantu meredakan masalah kaki dingin.

BERNADETTE JEANE WIDJAJA

Baca juga: 10 Manfaat Tak Terduga Pijat Kaki, Termasuk Perbaiki Postur

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

9 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya