Inilah Kebiasan Tidak Sehat yang Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 19 Maret 2022 06:15 WIB

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya diabetes dikarenakan tubuh tidak lagi mampu mengatur kadar gula darah. Saat pankreas berhenti memproduksi insulin, sel-sel Anda menjadi resisten terhadap insulin. Hormon insulin dibutuhkan untuk memindahkan gula dari aliran darah ke dalam sel-sel.

Dilansir dari eatthis.com, Centers for Disease Control and Prevention mengkategorikan diabetes sebagai kondisi kesehatan yang tahan lama mempengaruhi mekanisme tubuh Anda mengubah makanan menjadi energi. Meskipun terdapat faktor-faktor tertentu meningkatkan peluang terkena diabetes seperti genetika dan gaya hidup.

Perawat di Paloma Health, Julia Walker, menjelaskan beberapa kebiasaan umum yang meningkatkan risiko diabetes, antara lain:

1. Melewatkan Sarapan

Dikutip dari Healthline, orang yang melewatkan sarapan dapat menyebabkan lebih banyak resistensi insulin. Mengabaikan sarapan di pagi hari berhubungan dengan peningkatan gula darah setelah makan siang dan makan malam. Hal ini dapat menempatkan stres yang tidak seharusnya pada tubuh serta membuat pola makan berkalori tinggi.

Advertising
Advertising

2. Jarang Beraktivitas Aktif

Gaya hidup tidak hanya meningkatkan risiko berat badan, melainkan menurunkan sensitivitas insulin. Jadi, sel-sel mengambil glukosa dan gula darah yang beredar dalam aliran darah dan merusak pembuluh darah kemudian organ. Orang yang berisiko terkena diabetes karena usia, berat badan, atau pradiabetes bisa pada risiko lebih tinggi saat mereka tidak aktif.

3. Makan Makanan Olahan

Sebagian besar makanan olahan yang tinggi gula halus dan lemak tidak sehat, sebagai upaya untuk merasa kenyang mengakibatkan melebihi kadar gula secukupnya. Makan gula dalam jumlah besar secara tidak langsung meningkatkan risiko diabetes dengan penambahan berat badan dan lemak tubuh. Faktanya, minum satu minuman manis per hari meningkatkan risiko sebesar 13 persen diabetes.

4. Tidak Cukup Tidur

Saat beristirahat, tubuh kita sibuk memperbaiki jaringan yang rusak, membentuk ingatan, dan melakukan fungsi metabolisme. Namun, saat waktu tidur berkurang, tubuh secara langsung memproses glukosa, dan sesintivitas insulin menurun. Konsekuensi dari terlalu sedikit tidur yaitu memiliki lebih banyak waktu terjaga untuk makan dan tidak memikirkan pilihan makanan dan waktu yang tepat.

5. Stres

Hormon stres atau disebut kortisol yang terbuat dari kelenjar adrenalin dapat menganggu sel-sel penghasil insulin di pankreas, danmenyebabkan menghasilkan lebih sedikit insulin. Lebih sedikit insulin tubuh tidak dapat memproses glukosa. Saat orang stres, mereka memiliki kebiasaan tidak sehat, termasuk makan belebihan dan makan makanan olahan berkalori tinggi.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Lima Kebiasaan yang Menyebabkan Diabetes, Salah Satunya Tidak Sarapan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.



Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

8 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

1 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

4 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

7 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

7 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

8 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya