Benarkah Terpapar Cahaya saat Tidur Tingkatkan Risiko Diabetes?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 19 Maret 2022 18:47 WIB

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur dengan paparan cahaya telah dihubungkan dengan peningkatan berbagai risiko penyakit, termasuk diabetes. Benarkah terpapar cahaya saat tidur meningkatkan risiko diabetes?

Tidur dengan paparan cahaya memang tidak menyehatkan bagi tubuh. Penelitian terbaru di Northwestern Medicine menunjukkan tidur di ruangan bercahaya bisa membahayakan fungsi kardiovaskular dan meningkatkan resistensi insulin pada keesokan harinya.

“Hasil dari penelitian ini menunjukkan hanya satu malam paparan pencahayaan ruangan moderat saat tidur dapat merusak glukosa dan regulasi kardiovaskular, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, diabetes, dan sindrom metabolik," kata penulis studi Phyllis Zee dalam laman Scitech Daily, Selasa, 15 Maret 2022.

Lantas, bagaimana cahaya malam saat tidur dapat menyebabkan diabetes? Peneliti menemukan resistensi insulin terjadi pada pagi hari setelah orang tidur di ruangan terang.

Resistensi insulin adalah saat sel-sel di otot, lemak, dan tubuh tidak merespons insulin dengan baik dan tidak dapat menggunakan glukosa dari darah untuk energi. Untuk menebusnya, pankreas membuat lebih banyak insulin.

Advertising
Advertising

Seiring waktu, gula darah ikut naik. Dilansir dari Medical News Today, 22 Februari 2022, dokter menganggap resistensi insulin sebagai faktor risiko yang diketahui untuk diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Selain itu, tidur dengan cahaya juga dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Ketika seseorang tidur di ruangan terang, detak jantungnya meningkat dan tubuh tidak bisa beristirahat dengan benar.

Dilansir dari amp.cnn.com, Kamis, 17 Maret 2022, banyak penelitian menunjukkan peningkatan denyut jantung di malam hari merupakan faktor risiko penyakit jantung di dan kematian dini.

Selain itu, ini bisa mengaktifkan sistem saraf otonom, meskipun seseorang tertidur. Biasanya detak jantung bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari.

Sementara itu, sistem saraf simpatik dan parasimpatis untuk mengatur fisiologi tubuh pada siang dan malam hari. Simpatik mengambil alih di siang hari dan parasimpatis seharusnya di malam hari saat menyampaikan pemulihan ke seluruh tubuh.

Namun, tidur di ruangan bercahaya bisa menyebabkan ketidakseimbangan saraf simpatik dan parasimpatik. Ini telah dihubungkan dengan tekanan darah tinggi pada orang sehat.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Bahaya Tidur Pagi Hari, Diabetes sampai Gairah Seksual Menurun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

5 menit lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 jam lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

4 jam lalu

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

Khasiat akar kuning yang mujarab tak hanya dikenal manusia, orang utan pun bisa memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

10 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

15 jam lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

1 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

5 hari lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

6 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

8 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya