Ini Bulan Peduli Autisme, Apa Itu ASD?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 4 April 2022 15:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 2 April akan diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia. Laman WebMD, Selasa, 28 September 2021, menyatakan autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah kondisi rumit yang mencakup masalah dengan komunikasi dan perilaku yang dapat melibatkan berbagai gejala dan keterampilan. Autisme bisa menjadi masalah kecil atau bahkan menjadi kondisi yang membutuhkan perawatan penuh waktu dengan fasilitas khusus.
Penyandang autisme memiliki masalah dengan komunikasi. Mereka sulit memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Ini membuat mereka sulit mengekspresikan diri, baik dengan kata-kata, gerak tubuh, ekspresi wajah, maupun sentuhan.
Penyandang autisme juga mungkin memiliki masalah dengan belajar. Keterampilan mereka dapat berkembang tidak merata. Misalnya, mereka mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi tetapi sangat pandai dalam seni, musik, matematika, atau memori. Inilah yang membuat mereka mengerjakan tes analisis atau pemecahan masalah dengan baik.
Kondisi autisme, mengutip dari Al Jazeera, Sabtu, 2 April 2022, umum terjadi pada orang dari berbagai etnis dan kelompok sosial. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari 100 anak di dunia mengidap autisme.
Bocah Lelaki Lebih Banyak
Penelitian di Amerika pada 2018 menemukan, satu dari 27 anak laki-laki mengidap autisme. Sedangkan hanya satu dari 116 anak perempuan yang mengalaminya. Ini menunjukkan anak laki-laki empat kali lebih sering didiagnosis autisme daripada anak perempuan.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat dalam laman resminya, ada sekitar 2,4 juta penyandang autisme di Indonesia pada 2018. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah 500 orang setiap tahunnya.
Diagnosis autisme sangat penting. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dalam laman cdc.gov, Kamis, 31 Maret 2022, menyatakan diagnosis autisme bisa menjadi sulit karena tidak ada tes medis untuk mendiagnosisnya.
Diagnosis autisme dibuat dokter setelah melihat perilaku dan perkembangan anak. Autisme terkadang dapat dideteksi pada usia 18 bulan atau lebih muda. Pada usia 2 tahun, diagnosis oleh dokter dapat dianggap andal.
CDC memperkirakan banyak anak tidak menerima diagnosis akhir sampai mereka jauh lebih tua. Beberapa orang tidak didiagnosis autisme sampai mereka remaja atau dewasa. Penundaan inilah yang membuat mereka tidak mendapatkan bantuan awal yang mereka butuhkan.
Baca juga: Autisme pada Anak Bisa Dideteksi Sejak Dini, Ketahui Tanda Awalnya
AMELIA RAHIMA SARI