18 Terduga Kasus Hepatitis Akut Tersebar di Sumatera, Jawa Timur, dan Kalimantan

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Senin, 16 Mei 2022 08:41 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyampaikan temuan 18 kasus terduga hepatitis akut di sejumlah daerah. Kasus tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan yang juga Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, dari 18 temuan tersebut, paling banyak terjadi di DKI Jakarta dengan 12 kasus. "Hasil investigasi kontak tidak ditemukan penularan langsung dari manusia ke manusia," kata Sytahril dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, 13 Mei 2022.

Dia merinci status temuan 18 kasus terduga hepatitis akut:

  • 9 kasus masuk status pending classification
  • 7 kasus discarded
    Terdiri atas 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, dan 2 berusia lebih dari 16 tahun.
  • 1 kasus dalam proses verifikasi
  • 1 kasus probable

Sebanyak tujuh dari 18 pasien yang diduga mengalami hepatitis akut ini meninggal. Namun demikian, Syahril melanjutkan, belum dapat dipastikan apakah mereka meninggal karena hepatitis akut atau faktor lainnya.

Syahril menjelaskan, pasien yang diduga mengalami hepatitis akut ini berusia nol sampai 20 tahun. Rinciannya:

  • 4 pasien berusia 0-4 tahun
  • 6 pasien berusia 5-9 tahun
  • 4 pasien berusia 10-14 tahun
  • 4 pasien berusia 15-20 tahun
Advertising
Advertising

Gejala yang ditemukan pada pasien dugaan hepatitis akut ini adalah demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri perut, nyeri otot dan sendi, mata dan kulit berona kuning, gatal-gatal, dan warna urine pekat. "Kendati gejalanya mengarah pada hepatitis akut, belum bisa dipastikan pasien menderita hepatitis akut," kata Syahril. "Perlu pemeriksaan laboratorium lebih lanjut."

Berikut upaya mitigasi untuk mengantisipasi meluasnya penyakit hepatitis akut di Indonesia:

  • Mengumpulkan informasi global seputar hepatitis akut dengan akurat
    Syahril mengatakan, sejak muncul penyakit hepatitis akut di Inggris Raya, Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga kesehatan dari negara-negara lain seperti CDC dan Pemerintah Inggris untuk mendapatkan pembelajaran tentang kondisi yang sedang terjadi.

  • Meningkatkan kewaspadaan publik
    Kementerian Kesehatan melakukan sosialisasi dan edukasi tentang kejadian hepatitis akut sejak akhir April 2022. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk mensosialisasikan upaya penanggulangan hepatitis akut dan menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini.

  • Memperkuat deteksi
    Kementerian Kesehatan memperkuat deteksi hepatitis akut dengan menyelidiki epidemiologi, analisis pathogen menggunakan teknologi Whole Genome Sequencing (WGS), dan mengembangkan laporan kasus menggunakan sistem NAR.

  • Menyusun pedoman tata laksana kasus hepatitis akut
    Kementerian Kesehatan telah menunjuk RSPI Sulianti Saroso sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk kasus aepatitis akut ini. RSPI Sulianti Saroso dianggap memiliki tenaga kesehatan yang akseptabel dan fasilitas kesehatan yang memadai, seperti ruangan bertekanan negatif dan laboratorium pemeriksa.

    Syahril mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan berbagai upaya pencegahan. Yakni, mencuci tangan pakai sabun, memasak makanan dan minuman hingga matang, menggunakan peralatan makan dan minum yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

    Masyarakat juga perlu mawas diri terhadap gejala hepatitis akut yang ditandai dengan gangguan gastrointestinal, seperti sakit perut, mual, muntah, diare. Gejala dapat berlanjut dengan air seni berwarna pekat, BAB putih pucat, kulit dan mata kuning, sampai penurunan kesadaran.

Baca juga:
8 Fakta Tentang Hepatitis Akut: Upaya Keras Menguak Kepingan yang Masih Gelap

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

15 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

8 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

14 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

14 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

24 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

41 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

42 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya