Kebijakan Lepas Masker, Pakar Ingatkan Penyakit Menular Bukan Cuma Covid-19

Reporter

Antara

Jumat, 20 Mei 2022 14:55 WIB

Warga beraktivitas tanpa menggunakan masker di kawasan Kramat Jaya, Jakarta, Rabu, 18 Mei 2022. Menurut Dicky Budiman, aturan lepas masker harusnya baru diumumkan saat capaian vaksinasi dosis ketiga sudah cukup tinggi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo mengatakan pemerintah melonggarkan kebijakan pemakaian masker di area terbuka dengan mempertimbangkan pandemi COVID-19 yang terkendali. Namun, aturan lepas masker hanya berlaku di luar ruangan dan bukan di ruangan tertutup atau transportasi massal.

Masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki komorbid, disarankan untuk memakai masker saat beraktivitas. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Dr. H.Delyuzar Sp.PA (K), mengatakan pelonggaran memakai masker yang diterapkan pemerintah hanya diberlakukan di tempat tertentu dan tidak diartikan semua tempat boleh lepas masker.

"Untuk di luar ruangan yang tidak padat manusia memang diperbolehkan membuka masker, terutama bagus untuk olahraga di taman terbuka yang tidak begitu padat karena kasus COVID-19 sudah menurun," ucap Delyzar.

Delyuzar mengatakan untuk di fasilitas umum yang padat seperti antrean di stasiun, di lapangan, atau di ruangan yang banyak orang tetap memakai masker dan menjaga jarak. Selain COVID-19, kebiasaan ini baik diteruskan untuk pencegahan infeksi lain seperti tuberkulosis, terutama kasus TB Resisten Obat (MDR) karena Indonesia kasus TB masih tertinggi nomor 3 di dunia.

"Bila kebiasaan memakai masker diteruskan maka kasus penularan TB juga akan menurun," ucap spesialis patologi anatomi di SMF Patologi Anatomi RSP H. Adam Malik/Fakultas Kedokteran USU itu.

Advertising
Advertising

Apalagi, ada kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, bukan virus hepatitis A yang lewat makanan dan virus Hepatitis B dan C yang menular lewat komponen darah dan parentera. Maka, mencuci tangan dan memakai masker dapat mengurangi penularan karena penyebab dan cara penularan belum banyak diketahui.

Untuk pengawasan penggunaan masker di Medan sudah ada peraturan walikota tetapi belum ketat. Sebelum ada pelonggaran masker, masyarakat sudah tidak lagi pakai masker karena mungkin merasa kasus COVID-19 sudah tidak ada lagi, ditambah longgarnya pengawasan tersebut. Dengan adanya peraturan lepas masker ini pasti akan lebih longgar lagi, termasuk di tempat umum yang padat dan tempat tertutup, tentu tidak akan pakai masker lagi karena pemerintah saja sudah melonggarkan.

"Mudah-mudahan aktivitas mudik yang luas tidak meningkatkan kasus positif yang akan merepotkan petugas. Saya yakin petugas medis sudah lebih dari siap," kata Direktur Utama Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut.

Baca juga: Kebijakan Lepas Masker Ditetapkan, Ini Pendapat IDI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya