Gejala dan Penyebab Krisis Paruh Baya, Bukan Semata karena Perubahan Fisik

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Mei 2022 16:16 WIB

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor

TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya, seseorang dapat dikatakan paruh baya saat berada di usia antara 40 dan 60 tahun. Di umur ini, orang rentan mengalami midlife crisis atau krisis paruh baya atau masa transisi kehidupan yang mampu menghilangkan kepercayaan dan identitas diri.

Acenda Integrated Health di laman acendahealth.org menyebutkan, krisis paruh baya bukanlah suatu kelainan, melainkan faktor psikologis akibat perubahan fisik dan kehidupan saat seseorang mulai beranjak tua. Yang mana, disebutkan Healthline di situs healthline.com, midlife crisis ini mampu memicu perasaan depresi, menderita, perasaan kehilangan, hilangnya kreativitas dan kepercayaan diri.

Gejala-gejala Umum Midlife Crisis

Kembali mengutip healthline.com, secara umum penderita midlife crisis dapat menunjukkan tanda-tanda berupa menurunnya kebahagiaan dan kepuasan hidup, kehilangan tujuan hidup, keraguan diri, frustrasi dengan perubahan peran dan tanggung jawab hidup, kebosanan dan ketidakpuasan dengan hubungan, karier, atau kehidupan secara umum.

Termasuk kekhawatiran tentang penampilan dan bagaimana orang lain memandang, pemikiran tentang kematian, makna hidup, dan konsep eksistensial lainnya, perubahan tingkat energi (dari kegelisahan yang meningkat hingga kelelahan yang tidak biasa), kurang motivasi atau minat dalam mengejar tujuan dan aktivitas yang biasa dinikmati, dan perubahan suasana hati (termasuk kemarahan, kesedihan dan perubahan hasrat seksual).

Apa Penyebab Midlife Crisis?

Melansir Mind Tools di situs mindtools.com, krisis paruh baya umumnya dipicu peristiwa kehidupan yang signifikan, sering kali mencakup hal-hal yang mengingatkan seseorang pada usia tua dan kematian.

Sedangkan, serangkaian faktor penyebab krisis paruh baya lainnya dapat mencakup: kesadaran akan penuaan dan kematian (seperti rambut rontok, permulaan menopause, atau kematian teman sebaya), ketakutan akan kesehatan, perasaan tidak memiliki karir, kurangnya hubungan dengan orang terdekat, sendirian di rumah, atau menyesali tujuan dan pencapaian hidup.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Krisis Paruh Baya Fakta atau Mitos?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

7 hari lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

11 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

19 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

23 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

30 hari lalu

Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

Tahun ini adalah keikutsertaan kedua kalinya Tim Maya ITB dalam ajang kompetisi L'Oral.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

39 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

43 hari lalu

Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.

Baca Selengkapnya

Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

50 hari lalu

Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit di Pekalongan Siapkan Layanan Konsultasi Kesehatan Mental untuk Caleg dan Tim Sukses Gagal

25 Februari 2024

Rumah Sakit di Pekalongan Siapkan Layanan Konsultasi Kesehatan Mental untuk Caleg dan Tim Sukses Gagal

Caleg atau tim sukes yang gagal atau tak lolos rentan mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan mental karena beragam tekanan.

Baca Selengkapnya

Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

23 Februari 2024

Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

Tim dari Dokter Lintas Batas mengungkap anak-anak di Gaza yang selamat dari perang mengalami luka psikologis berat.

Baca Selengkapnya