TEMPO.CO, Jakarta - Milia merupakan benjolan putih kecil yang dapat terbentuk di wajah, paling sering pada kulit di sekitar mata, hidung, dan pipi. Namun milia juga dapat ditemukan di area lain dari tubuh.

Verywellhealth.com, milia ialah kista kecil yang terbentuk ketika sel-sel kulit mati terperangkap di bawah kulit Anda. Milia terkadang dapat terjadi karna sebagai respon terhadap kerusakan kulit.

Jenis-jenis Milia

Dikutip dari Cleveland clinic, ada beberapa jenis Milia, di antaranya:

1. Milia Neonatus
Jenis milia yang satu ini biasa ditemukan hampir di semua bayi. Milia ini sering muncul di sekitar hidung.

2. Milia Primer
Milia primer sering muncul di kelopak mata, dahi, pipi atau alat kelamin. Milia ini bisa terjadi pada anak-anak atau orang dewasa. Milia primer tidak berhubungan dengan kerusakan kulit dan biasanya milia primer akan hilang dengan sendirinya, tetapi mungkin memerlukan waktu beberapa bulan.

3. Milia Sekunder
Milia sekunder terjadi setelah kulit rusak dalam beberapa kasus, seperti luka bakar, ruam, lecet, paparan sinar matahari yang berlebihan. Milia kemudian akan berkembang saat kulit sembuh. Milia sekunder sering disebut juga dengan milia traumatis. Milia ini juga dapat disebabkan oleh reaksi terhadap krim atau salep kulit yang berat.

4. Milia Remaja
Milia remaja umumnya terkait dengan kelainan bawaan. Milia terkadang hadir saat lahir, dan terkadang muncul kemudian.

5. Milia En Plak
Milia en plak merupakan kondisi yang tidak biasa yang memperngaruhi sebagian besar wanita paruh baya. Milia akan timbul bersama di bagian kulit yang menonjol, biasanya di belakang telinga, di kelopak mata, atau di pipi atau rahang.

6. Milia Erupsi Multipel
Jenis milia ini merupakan bentuk milia yang muncul selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, biasanya di wajah, lengan atas, atau perut bagian atas. Milia jenis ini terkadang menyebabkan rasa gatal.

Mengutip dari laman WebMD, milia terjadi ketika sel-sel kulit mati tidak mengelupas. Kemudian sel-sel kulit mati tersebut terperangkap di bawah kulit baru, mengeras, dan membentuk milium.

Umumnya, bayi paling mungkin terkena milia. Hal tersebut dikarenakan kulit bayi masih belajar untuk mengganti dirinya sendiri, dan mengakibatkan mengalami milia dan baby acne.

Selain itu, beberapa penyebab munculnya milia yaitu:
1. Adanya kerusakan kulit akibat sesuatu seperti ruam, cedera, atau paparan sinar matahari
2. Penggunaan obat steroid jangka panjang
3. Gen Anda
4. Kondisi autoimun

RINDI ARISKA

Baca: 3 Langkah Penting Mencegah Milia pada Kulit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.