Penelitian Sebut Alzheimer Lebih Banyak Menyerang Perempuan

Reporter

Bisnis.com

Senin, 4 Juli 2022 09:19 WIB

Perbedaan otak penderita alzheimer dan otak yang sehat. (cdn.powerofpositivity.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Alzheimer adalah gangguan neurologis yang secara perlahan merusak memori dan kemampuan berpikir otak. Penderita Alzheimer bahkan tidak dapat melakukan tugas yang paling sederhana. Sebagian besar penyakit ini mulai menunjukkan gejala di usia pertengahan 60-an, juga merupakan penyebab paling umum dari demensia pada lansia.

Penyakit ini dinamai Dr. Alois Alzheimer yang melihat perubahan pada jaringan otak seorang wanita yang telah meninggal dunia karena penyakit mental yang tidak biasa. Dia mengalami kehilangan ingatan, masalah bahasa, dan perilaku yang tidak terduga. Setelah kematiannya, Dr. Alzheimer memeriksa otaknya dan menemukan banyak gumpalan abnormal dan ikatan serat yang kusut.

Sebuah survei dari Gerakan Alzheimer Wanita di Klinik Cleveland Amerika Serikat (AS) menemukan sekitar 82 persen perempuan tidak menyadari peningkatan risiko penyakit Alzheimer. Apa alasan wanita lebih berisiko tinggi mengidap Alzheimer daripada pria?

Hampir tiga perempat wanita yang disurvei tidak membicarakan atau berkonsultasi dengan dokter mengenai kesehatan otak. Menurut Asosiasi Alzheimer, perkiraan risiko seumur hidup wanita terkena Alzheimer pada usia 65 adalah satu dari lima. Di AS, ada lebih dari 6 juta orang berusia 65 tahun hingga lanjut usia dengan Alzheimer dan hampir 4 juta di antaranya adalah wanita.

Kemudian, wanita di usia 60-an sekitar dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan Alzheimer selama sisa hidup dibandingkan risiko terkena kanker payudara yang tinggi. Penelitian baru-baru ini telah mencoba mencari tahu alasan wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena Alzheimer daripada pria.

Advertising
Advertising

Ada sejumlah alasan biologis dan sosial potensial yang dapat menjadi penyebabl lebih banyak wanita menderita Alzheimer daripada pria. Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Chicago dan Universitas Boston telah menemukan gen baru yang disebut MGMT atau O6-Methylguanine-DNA-methyltransferase, yang bisa menjadi alasan di balik peningkatan risiko pada wanita.

Lindsay Farrer, kepala genetika biomedis di Universitas Boston dan penulis senior studi tersebut mengatakan, “Ini adalah salah satu dari sedikit dan mungkin asosiasi terkuat dari faktor risiko genetik untuk Alzheimer yang khusus untuk wanita."

Menurutnya, penemuan ini sangat kuat karena ditemukan secara independen pada dua populasi berbeda menggunakan pendekatan berbeda. Sementara itu, pandangan lain menunjukkan perbedaan antara pria dan wanita ini mungkin disebabkan oleh fakta kalau wanita hidup lebih lama daripada rata-rata pria.

Selain itu, usia yang lebih tua merupakan faktor risiko besar untuk Alzheimer. Meskipun beberapa faktor risiko seperti usia atau gen tidak dapat diubah, faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi dan kurang olahraga biasanya dapat diubah dengan mengikuti perubahan gaya hidup sehat yang tepat. Salah satunya dengan latihan fisik dalam rutinitas harian.

Olahraga dapat membantu sel-sel otak dengan meningkatkan aliran darah dan oksigen di otak. Ada bukti konsumsi makanan yang baik untuk jantung juga dapat membantu melindungi otak, termasuk membatasi asupan gula dan lemak jenuh.

Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dalam porsi makan harian. Beberapa makanan bermanfaat ini juga termasuk produk susu rendah lemak, ikan, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak sayur.

Beberapa penelitian juga menunjukkan memiliki hubungan sosial yang kuat seiring bertambahnya usia juga dapat membantu menurunkan risiko Alzheimer dan penurunan kognitif. Ini bisa jadi karena mekanisme langsung melalui rangsangan sosial yang memperkuat hubungan antara sel-sel saraf di otak.

Baca juga: Awas, Kekurangan Vitamin D Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Berita terkait

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

12 jam lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

14 jam lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

21 jam lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

7 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

12 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

13 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

13 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

14 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

15 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

15 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya