Alasan Anak Rentan Terinfeksi DBD

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 21 Juli 2022 15:51 WIB

Pasien anak yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis 31 Januari 2019. Jumlah pasien DBD di RSHS meningkat hingga 10 kali lipat atau sekitar 104 pasien selama Januari 2019 dibandingkan dengan Januari 2018 yang hanya tujuh orang pasien. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat ditemukan pada seluruh kelompok usia, di mana pada rentang usia 5-14 tahun dan 15-44 tahun, masing-masing sebanyak 36,10 persen dan 38,01 persen.

Sementara itu, jumlah kasus kematian akibat dengue paling banyak adalah pada kelompok usia 5-14 tahun, yaitu sebanyak 40,58 persen.

Mengapa anak-anak rentan terinfeksi dengue?

Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi & Penyakit Tropis – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), anak-anak berada dekat dengan populasi nyamuk Aedes aegypti. "Anak paling dekat dengan tempat berkembang biak nyamuk," kata Anggraini dalam bincang virtual, Rabu 20 Juli 2022.

Tak hanya itu, waktu aktif nyamuk bersamaan dengan jadwal aktivitas anak-anak pada umumnya. "Nyamuk ini adalah nyamuk 'kota, rumahan, bersih', aktif pada siang hari dengan puncaknya pukul 08.00-13.00 serta 15.00-17.00," lanjut dia.

Advertising
Advertising

Nyamuk yang bisa menginfeksi anak dengan penyakit dengue ini cenderung menyukai aroma tubuh manusia. Oleh karena itu, ia mengingatkan orang tua untuk tidak menggantung baju yang sudah dipakai anak agar tidak menjadi tempat yang disukai nyamuk. Setelah anak selesai bermain, segera cuci pakaian yang baru dipakai agar tak jadi sarang nyamuk.

Ia mengatakan, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam meminimalkan jumlah kasus dengue. Para orangtua diharapkan mewaspadai adanya individu yang terjangkit dengue di lingkungan rumah, sekolah, tempat penitipan anak, maupun tempat bermain anak. "Apabila anak demam, berilah banyak minum, istirahat, dan segera ke layanan kesehatan untuk memastikan apakah ia terinfeksi oleh virus dengue."

Apabila anak memang terinfeksi dengue, upayakan setiap hari dapat berkonsultasi ke dokter dan waspadalah apabila anak memasuki fase penurunan demam yaitu di hari ke-3 sampai 7 sakit. "Pada fase ini, anak mungkin menunjukkan tanda bahaya seperti muntah-muntah, nyeri perut hebat, perdarahan hidung atau tempat lain, tangan teraba lembap atau anyep, gelisah, kejang, atau sulit dibangunkan."

Apabila ditemukan tanda bahaya, segeralah membawa anak ke rumah sakit atau puskesmas dengan tempat perawatan karena kondisi dapat berlanjut menjadi berat yang mengancam kehidupan akibat terjadinya kebocoran plasma hebat, perdarahan berat dan kerusakan organ.

Baca: Inilah Perbedaan Demam karena Gejala DBD, Tipes, dan Malaria

Berita terkait

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

15 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

1 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

3 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya