4 Tips Merawat Kain Songket Agar Tetap Awet

Selasa, 2 Agustus 2022 09:01 WIB

Songket Pandai Sikek dan Songket Palembang di di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta, 8 November 2017. Tempo/Astari Pinasthika Sarosa

TEMPO.CO, Jakarta - Kain songket merupakan kain tradisional yang ditenun yang dibuat dengan sutra yang diatasnya dipintal bebas emas dan perak dengan berbagai motif. Proses pembuatannya melalui banyak proses yang rumit dan memakan waktu berbulan-bulan lamanya. Tak heran songket dihargai dengan harga yang tinggi.

Songket memiliki kesan anggun nan glamor bagi yang mengenakannya. Kain ini dapat digunakan diberbagai acara formal seperti upacara adat, pernikahan, kelahiran dan lainnya.

Merawat Kain Songket

Seperti kain tradisional lainnya, perawatan ekstra diperlukan untuk merawat kain songket yang indah. Bukan tanpa sebab, bila songket diperlakukan seperti kain pada umumnya, maka tak heran bila tekstur dan bentuknya akan berubah. Berikut tips cara merawat kain songket yang tepat seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Jangan dicuci

Dilansir dari bisnis.com, Head of Designer Shafira, Setiawan menyarankan sebaiknya sebisa mungkin kain songket tak perlu dicuci. Sebab, air dan deterjen akan merusak pintalan benang-benang yang membentuk pola di kainnya.

Advertising
Advertising

Oleh sebab itu, ada baiknya kain songket diangin-anginkan setelah digunakan dengan membiarkan permukaan yang bagian dalam berada di luar.

2. Jangan dilipat

Untuk Penyimpanannya, ada baiknya songket jangan sampai dilipat. Berbeda dengan beberapa jenis material, kain songket dilarang untuk disimpan dalam posisi terlipat. Lipatan akan membuat benang-benangnya rusak dan tak lagi membentuk pola yang sama.

Lebih baik songket digulung atau diletakkan dalam keadaan tergantung. Bukan tanpa sebab, hal ini bertujuan agar motif kain songket tetap terjaga dan benangnya tak patah.

3. Simpan di suhu yang kering

Pastikan kain songket disimpan pada ruangan yang bersuhu tidak lembap. Sebab bila suhu terlalu lembab maka akan mengundang jamur yang nantinya akan merusak kain songket. Bila ingin diletakkan di lemari, sebaiknya keluarkan kain songket maksimal sebulan sekali.

4. Jangan beri bahan kimia

Untuk menghindari kutu dan jamur, jangan semprotkan bahan kimia ke kain. Bahan kimia hanya akan menyebabkan noda yang tak bisa dibersihkan. Lebih baik gunakan biji merica yang ditaruh di dalam plastik yang sudah dilubangi kecil-kecil, kemudian digantungkan di dekat penyimpanan kain songket.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Kain Songket Bukti Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya yang Menyebar ke Malaysia dan Brunei Darussalam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

2 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

6 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

9 Sayuran Paling Mahal di Dunia, Berapa Harganya?

8 hari lalu

9 Sayuran Paling Mahal di Dunia, Berapa Harganya?

Berikut ini deretan sayuran paling mahal di dunia, salah satunya akar wasabi yang umum ditemukan di di restoran sushi.

Baca Selengkapnya

Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

15 hari lalu

Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

Selain menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan, memberikan oleh-oleh juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan perhatian pada kerabat.

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

49 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

53 hari lalu

Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

Australia dan Selandia Baru mengizinkan petani menanam pisang transgenik yang tahan jamur. Pisang menjadi menu saat simulasi makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

12 Februari 2024

Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam

Baca Selengkapnya

Mengenal Jerawat Bayi dan 8 Tips untuk Mengatasinya

10 Februari 2024

Mengenal Jerawat Bayi dan 8 Tips untuk Mengatasinya

Jerawat bayi bisa terjadi karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Kenali 8 Upacara Adat yang Ada di Indonesia dengan Tujuannya

31 Januari 2024

Kenali 8 Upacara Adat yang Ada di Indonesia dengan Tujuannya

Telusuri kekayaan budaya Indonesia melalui 8 upacara adat, cek tentang tradisi, tujuan, dan keindahan warisan lokal yang beragam.

Baca Selengkapnya

Olahan Sup Jamur yang Cocok Dibuat Temani Musim Hujan

24 Januari 2024

Olahan Sup Jamur yang Cocok Dibuat Temani Musim Hujan

Jamur memberikan rasa lezat dan kehangatan yang membuatnya menjadi pilihan sempurna untuk menghangatkan tubuh dan meredakan kedinginan di musim hujan

Baca Selengkapnya