Dermatitis Kontak Sebabkan Iritasi Kulit, Cek Cara Mengatasinya

Reporter

Bisnis.com

Senin, 8 Agustus 2022 21:20 WIB

Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier

TEMPO.CO, Jakarta - Iritasi kulit bisa terjadi karena banyak hal, salah satunya menggunakan produk perawatan kulit, sabun pencuci piring, ataupun deterjen pencuci pakaian yang menyebabkan kulit kemerahan hingga gatal. Kondisi ini adalah salah satu gejala dermatitis kontak, kondisi saat kulit bersentuhan langsung dengan bahan kimia yang menyebabkan adanya reaksi.

Menurut Healthline dan Nationaleczema, berikut gejala, penyebab dan penanganan dermatitis kontak. Dermatitis kontak adalah kondisi saat terjadinya peradangan atau iritasi setelah bersentuhan dengan zat yang dapat memicu reaksi alergi. Dermatitis kontak bukan bagian dari eksim yang sulit diobati, juga bukan penyakit turunan, serta tidak terkait dengan kondisi alergi yang lain seperti asma ataupun demam.

Gejala dermatitis kontak yang dialami orang berbeda-beda, tergantung penyebab, juga seberapa sensitif kulit terhadap zat yang mengenainya. Namun, biasanya gejala-gejala yang muncul adalah kulit kering, bersisik, gatal-gatal, melepuh, kemerahan, bertekstur kasar, terasa terbakar, gatal yang berlebihan, serta memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap matahari hingga mengalami pembengkakan di beberapa area, terutama wajah, mata atau selangkangan.

Penyebab
Ada dua hal yang dapat menyebabkan dermatitis kontak, dermatitis kontak iritan, dermatitis alergi, serta dermatitis kontak foto atau fitofotodermatitis. Dermatitis kontak iritan terjadi ketika kulit terkena paparan zat yang dapat mengiritasi kulit, seperti sabun, pemutih, pelarut, deterjen, serta perhiasan yang mengandung nikel. Dermatitis ini memiliki gejala melepuh, kulit pecah-pecah karena kekeringan, pembengkakan, kulit terasa kaku dan kencang, ruam yang cukup parah, dan luka terbuka yang membentuk borok atau koreng.

Dermatitis kontak alergi umumnya terjadi ketika kulit bersentuhan dengan hal yang sensitif. Zat yang biasa menyebabkan dermatitis kontak adalah nikel, antibiotik, poison ivy, pengawet, lateks, tabir surya, tinta tato, juga pewarna rambut. Gejalanya tidak langsung, biasanya terjadi sekitar 12-72 jam setelah kulit terpapar. Gejala yang muncul seperti kulit melepuh dan mengeluarkan cairan, kulit gatal dan bersisik, gatal-gatal, kemerahan, kulit terasa terbakar, dan memiliki sensitivitas terhadap cahaya matahari.

Advertising
Advertising

Dermatitis kontak foto atau fitofotodermatitis adalah kondisi saat kulit kontak dengan bahan kimia tumbuhan tertentu, seperti wortel, jeruk nipis, seledri, dan lain-lain yang dapat menyebabkan iritasi kulit atau peradangan saat kulit terkena sinar matahari. Kondisi ini sedikit berbeda dengan dermatitis kontak iritan ataupun dermatitis kontak alergi.

Meskipun demikian, dermatitis jenis ini juga dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Biasanya hanya kasus-kasus yang serius yang ditangani oleh dokter kulit. Gejalanya dimulai dari bercak lepuh dengan bentuk bulat, goresan atau bentuk tetesan di kulit, biasanya di kaki dan tangan.

Cara penanganan
Dermatitis kontak bukan penyakit yang sangat serius, sebaliknya dapat hilang dengan sendirinya setelah tidak lagi bersentuhan dengan zat penyebab. Beberapa tips untuk mengatasi dermatitis kontak di antaranya:

-Menghindari menggaruk kulit yang sudah teriritasi karena menggaruk dapat memperparah iritasi, juga bisa menyebabkan infeksi kulit.

-Membersihkan kulit dengan sabun serta air hangat.
-Berhenti menggunakan produk yang dapat menyebabkan iritasi ataupun alergi.
-Mengoleskan jeli petroleum.
-Menggunakan produk antigatal.
-Meminum obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.

Baca juga: Hindari Dermatitis Kontak, Pakai Pelembab Setelah Cuci Tangan

Berita terkait

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

1 hari lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

5 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

11 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

12 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

28 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

48 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

55 hari lalu

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya

Bolehkan Mencuci Muka Pakai Sabun Mandi? Ketahui Efek Sampingnya

7 Maret 2024

Bolehkan Mencuci Muka Pakai Sabun Mandi? Ketahui Efek Sampingnya

Sebaiknya hindari mencuci muka pakai sabun mandi. Sebab, sabun mandi memiliki pH tinggi, sehingga bisa mengiritasi kulit. Ketahui informasinya.

Baca Selengkapnya

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

28 Februari 2024

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

9 Februari 2024

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

Terlalu sering mengonsumsi telur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya