Jenis-jenis Infus dan Pemakaiannya dalam Pengobatan

Sabtu, 20 Agustus 2022 11:56 WIB

Ilustrasi tangan diinfus. hsi-med.com

Deryck yang dibawa ke rumah sakit di ruangan intensif, dimana selama seminggu tidak sadarkan diri. Ia terjebak dengan jarum dan infus dan saat sadarkan diri ia tidak tahu dimana ia berada yang terlihat hanya ibuku dan ayah yang berdiri disampingnya. deryckwhibley.net

Siapa yang Butuh Infus?

Setiap orang bisa menggunakan infus jika dibutuhkan dengan konsultasi dokter sebelumnya. Di bawah ini, kami telah menyertakan jenis infus yang paling umum dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh.

  • Antibiotik: Pasien yang mengalami infeksi berat akan membutuhkan antibiotik bagi tubuh. Antibioti dapat disalurkan melalui infus. Tahapannya memerlukan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan tergantung lama hilangnya infeksi.

  • Antijamur: Infeksi jamur parah akan menggunakan obat-obatan seperti caspofungin, micafungin, atau anidulafungin. Pemakaian infus dapat menjadi alternatif untuk pasien yang telah kronis serta lemah dengan gangguan kekebalan sangat berisiko terkena infeksi jamur.

  • Kemoterapi: Dokter spesialis onkologi dalam praktiknya sering merokemendasikan perawatan kemotrapis melalui infus intravena. Untuk pengobatan ini memerlukan dosis yang lebih tinggi dibandingkan infus lainnya. Selain itu, infus untuk kemoterapi dapat lebih mudah menggunakan sebuah port dalam tubuh dan menghindari menusuk pembuluh darah baru setiap kali.

  • Pengganti immunoglobulin: Gangguan ini dapat diatasi dengan pengobatan melalui terapi infus imunoglubulin. Cara ini digunakan agar mencegah tubuh agar tidak menyerang dirinya sendiri. Alasan lain penggunaan infus ini disebabkan karena terjadinya imunodefisiensi humoral ketika tubuh gagal membuat cukup antibodi sendiri.

  • Insulin: Terapi infus untuk insulin kerap dipakai untuk mengobati penyakit diabetes. Melalui infus subkutan, pasien diabetes akan terbantu mendapatkan cairan yang dibutuhkan, serta ditambah pemantauan konstan secara intensif.

  • Gagal jantung: Seseorang yang mengalami gagal jantung memungkinkan organnya mengalami kerusakan. Dokter mungkin mencoba mencegah kegagalan organ dan memulai kembali jantung dengan memompa larutan kristaloid ke dalam aliran darah.

  • Hormon Pertumbuhan: Seringkali hormon pertumbuhan digunakan melalui infus secara intens atau setiap hari. Anak-anak umumnya direkomendasikan menerima pengobatan melalui invus intravena, intramuskular, atau terapi infus subkutan.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Infus Vitamin Memiliki Beragam Manfaat

Berita terkait

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

10 jam lalu

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang berbentuk huruf C atau S dan paling sering ditemukan pada usia remaja.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

2 hari lalu

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

Orang yang tersengat ubur-ubur api dapat mengalami rasa terbakar pada kulit, eritema, sesak napas, kejang-kejang, dan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

4 hari lalu

Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

Pakar ungkap penyebab kasus seperti Raja Charles III yang kehilangan indera perasa sebagai efek samping pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

5 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

6 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Leher dan Punggung Pegal dan Kaku, Jangan Lakukan Hal Ini karena Bisa Cedera

11 hari lalu

Leher dan Punggung Pegal dan Kaku, Jangan Lakukan Hal Ini karena Bisa Cedera

Orang punya kebiasaan menggeretakkan leher dan punggung untuk meredakan ketegangan dan rasa kaku di tulang padahal bisa bikin cedera.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

12 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

13 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

16 hari lalu

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

Spesialis bedah saraf tak menganjurkan penderita nyeri punggung untuk melakukan berbagai aktivitas berikut beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

17 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya