Tak Sama, Pahami Perbedaan HIV dengan AIDS Berikut

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 27 Agustus 2022 18:52 WIB

Relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu,1 Desember 2021. Acara ini mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah HIV dan AIDS kerap kali membingungkan masyarakat awam. Keduanya sering kali digunakan secara bersamaan dalam berbagai pemberitaan ataupun penyebaran informasi di media sosial.

Secara bahasa, HIV merupakan singkatan untuk Human Immunodeficiency Virus. Sedangkan AIDS merupakan kependekan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome.

Berdasarkan penamaan tersebut, sederhananya dapat dipahami bahwa HIV merupakan jenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS merupakan kondisi atau jenis penyakit akibat infeksi HIV.

Tetapi, dilansir dari laman Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng, seseorang yang terkena HIV belum tentu terkena AIDS. Sebab, orang yang terinfeksi HIV biasanya diharuskan mengonsumsi obat anti-retroviral atau ARV guna mencegah kemunculan kondisi AIDS.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan terkait perbedaan HIV dan AIDS:

Advertising
Advertising

HIV adalah Virus

Secara medis, HIV merujuk pada sejenis retrovirus yang menyerang sel darah putih dalam sistem imunitas manusia. Spesifiknya, HIV menyerang Sel-T dan CD-4 pada tubuh yang merupakan bagian utama dalam sistem kekebalan tubuh.

Gejala awal HIV yang biasa ditunjukkan adalah ruam pada tubuh, sakit tenggorokan, kelelahan, dan adanya pembengkakan pada kalenjar. Apabila terlambat ditangani atau dirawat, penderita HIV dapat berujung pada kematian.

Umumnya, HIV menular melalui perantara cairan tubuh, seperti air mani, darah, cairan pada dubur, dan air susu ibu. Karena itu, penghindaran terhadap seks bebas, penggunaan jarum suntik berulang, dan penggunaan kondom demi seks aman mampu meminimalisasi penularan HIV.

AIDS adalah Tahap Akhir Akibat Infeksi HIV

AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. Biasanya AIDS muncul ketika seseorang telah memasuki Stadium 3 dari HIV. Selain itu, HIV juga membutuhkan waktu sekitar 10 tahun sebelum menjelma menjadi AIDS apabila tidak kunjung ditangani.

Karena itu, biasanya pengecekan dan pengetesan secara langsung cairan tubuh seseorang menjadi cara paling efektif untuk mendeteksi secara dini penularan HIV pada tubuh seseorang.

Sebab HIV merusak sel CD-4, salah satu cara mendiagnosis seseorang adalah menghitung jumlah sel CD-4 melalui pemeriksaan laboratorium. Normalnya, jumlah CD-4 yang baik berkisar di angka 500-1.200. Apabila seseorang memiliki CD-4 di bawah 200, kemungkinan besar orang tersebut telah menderita HIV/AIDS stadium 3.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Bandung Positif Terinfeksi HIV/AIDS

Berita terkait

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

2 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

5 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

8 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

18 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

19 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

20 hari lalu

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

20 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

21 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya