7 Efek Negatif Anak Kecanduan Gawai

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 30 Agustus 2022 20:00 WIB

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak sekarang pandai mengoperasikan gawai. Pengenalan gawai di usia tertentu sebenarnya tak menyimpang. Namun bila penggunaanya telah di luar batas wajar dapat menimbulkan kecanduan.

Bagaimana cara atasinya? Penelitian Common Sense Media mengungkapkan adanya peningkatan luar biasa anak-anak pengguna gawai. Sementara Yayasan Keluarga Kaiser melaporkan rata-rata anak menghabiskan hampir 7,5 jam untuk menatap layar gawai. Terlebih lagi kondisi seperti saat ini, anak-anak tampak lebih rutin menggunakan gawai untuk menunjang pembelajaran.

Pascapandemi, keterikatan hubungan antara anak-anak dengan gawai tampak kian menguat. Hal ini jelas menjadi tantangan baru bagi orang tua untuk dapat mengontrol penggunaan gawai harian. Pasalnya, penggunaan gawai yang berlebihan dapat berdampak serius pada proses tumbuh kembang anak. Berikut masalah tumbuh kembang anak karena kecanduan gawai.

Perkembangan otak
Di usia balita, otak anak berkembang tiga kali lipat lebih cepat dan kerap disebut sebagai usia emas. Dalam sebuah penelitian diungkapkan terlalu banyak menggunakan gawai di usia emas dapat berdampak negatif pada fungsi otak dan bahkan dapat menyebabkan kurang perhatian, keterlambatan kognitif, gangguan belajar, peningkatan impulsif, dan penurunan kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Di usia balita, orang tua dapat melakukan parenting cerdas seperti bernyanyi, membaca, dan berbicara dengan anak daripada membiarkan mereka bermain atau menonton TV di rumah.

Obesitas
Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar tidak akan membakar kalori yang dikonsumsi. Satu dari tiga anak di Amerika Serikat mengalami obesitas, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke. Orang tua harus mendorong anak-anak untuk lebih banyak bermain dan melakukan aktivitas fisik. Mereka harus memahami banyak manfaat bermain, termasuk membuat anak-anak berjalan, berlari, melompat, dan mendapatkan latihan yang dibutuhkan. Dengan aktif melakukan aktivitas fisik, anak-anak dapat menjadi bugar di taman bermain dan cenderung terlatih dalam membangun hubungan dengan orang lain.

Advertising
Advertising

Lebih agresif
Sebagian besar orang tua telah memperhatikan anak-anak menjadi agresif karena berjam-jam bermain game di tablet. Tantrum adalah bentuk agresivitas yang paling umum di kalangan balita. Seiring bertambahnya usia, anak-anak yang kecanduan game komputer lebih mungkin untuk menentang dan tidak mematuhi orang tua. Sejak hari ini, mulailah lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain bersama anak dan batasi penggunaan gawai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Paparan radiasi
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2011, ponsel dan perangkat nirkabel lain dianggap berisiko kategori 2B karena emisi radiasinya. Pada Desember 2013, Dr. Anthony Miller dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Toronto mengungkapkan paparan frekuensi radio jelas merupakan ancaman bagi anak-anak. Healthy Child Healthy World mengakui meningkatnya isu radiasi di kalangan anak-anak dan memberikan tips untuk melindungi anak dari bahaya gawai.

Mengurangi interaksi dengan orang tua
Dengan bermain di tablet, anak dapat dengan mudah bermain sendiri. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di The New York Times, Dr. Gary Small, penulis “iBrain: Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind” dan direktur Longevity Center di Universitas California mengatakan jika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk teknologi dan lebih sedikit waktu dengan orang lain, itu menghambat interaksi dan mengganggu perkembangan keterampilan komunikasi yang normal. Dalam pengaturan keluarga, balita sering gagal meningkatkan komunikasi dengan orang tua karena dikelilingi benda mati.

Kurang tidur
Anak yang kecanduan bermain ponsel atau tablet akan kehilangan waktu istirahat yang dibutuhkan. Di lain kesempatan, bermain tablet juga dapat mengganggu pola tidur. Jika anak sudah kecanduan gawai maka mereka akan lebih pemarah dan agresif. The Sleep Lady menjelaskan tanda-tanda apakah anak menderita kurang tidur dan tips yang dapat dilakukan untuk membantu anak tidur nyenyak.

Penglihatan rusak
Paparan yang terlalu lama di layar komputer membuat mata tegang. Para ahli mengatakan penglihatan yang baik sangat tergantung pada menatap benda-benda dari jarak yang berbeda-beda. Penelitian menunjukkan anak-anak yang kecanduan bermain game komputer lebih mungkin mengalami masalah mata saat besar. Karenanya, penting bagi orang tua untuk memperhatikan porsi penggunaan gawai harian pada anak.

Baca juga: Cegah Kecanduan Gawai dengan Permainan Tradisional

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

3 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

3 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

8 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

10 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya