Bolehkah Mengonsumsi Makanan Probiotik saat Diare?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 31 Agustus 2022 18:58 WIB

Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Diare sering disebabkan oleh infeksi usus. Selama diare tidak parah, biasanya cukup minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi dan menunggu infeksi berjalan dengan sendirinya. Dalam kasus ringan, orang terkadang disarankan untuk makan makanan probiotik selain minum banyak cairan.

Namun, pada anak kecil dan orang tua, kehilangan cairan dapat dengan cepat menjadi sangat berbahaya sehingga diperlukan perawatan khusus. Kasus diare yang mengancam jiwa jarang terjadi di negara-negara industri.

Dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, produk probiotik memiliki mikroorganisme khusus seperti bakteri atau ragi di dalamnya. Saat mencapai usus, di mana mereka menekan kuman yang menyebabkan diare dan membantu tubuh melawan mereka.

Probiotik yang paling terkenal adalah bakteri asam laktat (lactobacilli). Mereka ditemukan dalam yoghurt alami dan produk susu lainnya, serta dalam beberapa suplemen makanan.

Untuk mengetahui seberapa baik probiotik membantu melawan diare akut, para peneliti dari Cochrane Collaboration menganalisis studi yang relevan di bidang ini. Mereka menemukan 63 penelitian yang melihat efektivitas probiotik untuk diare akut.

Advertising
Advertising

Sebagian besar peserta adalah anak-anak yang diarenya berlangsung kurang dari dua minggu. Mereka mengonsumsi probiotik dalam berbagai bentuk, seperti yoghurt, susu, atau susu formula khusus bayi dalam bentuk bubuk atau kapsul.

Hampir tidak ada laporan efek samping dalam penelitian ini. Secara keseluruhan, produk probiotik dapat ditoleransi dengan baik. Tetapi ada kemungkinan bahwa bakteri atau ragi dalam probiotik kadang-kadang dapat menyebabkan infeksi itu sendiri pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah atau penyakit serius tertentu.

Menurut Healthline, orang yang rentan terhadap infeksi, termasuk individu yang baru pulih dari operasi, bayi yang sakit kritis, dan mereka yang memiliki sakit kronis lebih berisiko mengalami reaksi merugikan setelah mengonsumsi probiotik.

Misalnya, probiotik dapat menyebabkan infeksi sistemik yang serius, diare, stimulasi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, kram perut, dan mual pada individu dengan gangguan sistem imun.

World Health Organization menyatakan diare memiliki tiga atau lebih tinja yang encer atau berair dalam periode 24 jam. Diare akut berlangsung kurang dari 14 hari. Probiotik dapat membantu mencegah beberapa jenis diare dan membantu mengobati diare dengan mengisi kembali dan mempertahankan bakteri usus yang menguntungkan dan memperbaiki ketidakseimbangan.

Produk probiotik melawan bakteri patogen dengan bersaing untuk nutrisi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengubah lingkungan usus yang membuatnya kurang kondusif untuk aktivitas patogen.

Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen probiotik mencegah dan mengobati beberapa jenis diare pada anak-anak dan orang dewasa.

MALINI

Baca juga: 3 Makanan Kaya Probiotik yang Penting untuk Pencernaan

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

6 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

7 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

9 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

12 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

13 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

15 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

25 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

26 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

28 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya