Lima Bahaya Self Diagnosis

Jumat, 9 September 2022 22:16 WIB

Ilustrasi Internet of Things. pinterest.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda menduga-duga menderita suatu penyakit setelah mendapat informasi gejala kesehatan di internet? Jika pernah, Anda telah melakukan self diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri.

Dilansir dari highlandspringsclinic.org, self diagnosis merupakan cara mendiagnosis atau mengetahui gejala medis sendiri. Seringkali cara ini tidak dapat dipertanggungjawabkan secara medis atau tidak evidence-based medicine.

Akibatnya, ada bahaya yang ditimbulkan dari mendiagnosis diri sendiri. Melansir Psychological Today, berikut beberapa di antaranya:


Berpotensi Keliru

Pada dasarnya, seseorang yang melakukan self diagnosis berasumsi bahwa dirinya memiliki sejumlah opini dan informasi tentang seluk-beluk penyakit itu. Jika ia menolak dokter, ini akan berbahaya dan berpotensi salah mendiagnosis gejala yang timbul.

Advertising
Advertising

Contohnya seperti seseorang yang mengalami mood swing atau perubahan suasana hati, seringkali mendiagnosis dirinya terkena gangguan bipolar. Padahal perubahan itu tidak sekadar merujuk pada penyakit bipolar saja, tapi dapat juga mengindikasikan gangguan kepribadian ambang atau depresi berat.

Risiko Salah Obat

Tanpa pengawasan dan persetujuan profesional, seseorang berisiko salah meresepkan obat untuk diri sendiri. Orang itu bahkan bisa memilih jalan alternatif.

Misalnya pada obat diet. Biasanya obat ini perlu diuji terlebih dahulu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM. Jika tidak, kemungkinan akan berpotensi menganggu sistem pencernaan, tekanan darah, sampai jantung.

Sulit Percaya Kenyataan

Bahaya selanjutnya dari dampak diagnosis diri ialah menyangkal kebenaran yang disampaikan dokter. Misalnya ketika ada seseorang berpikir bahwa dirinya mengalami nyeri tubuh umum yang dimulai ketika suasana sedang memburuk. Tetapi dokter memilih pemeriksaan elektrokardiogram atau EKG untuk nyeri dada yang mungkin menunjukkan penyakit arteri koroner.

Melemahkan Peran Dokter

Survei Pew Research Center’s Internet & American Life Project terbit tahun 2013 menyatakan sepertiga dari mereka yang melakukan diagnosis diri dengan bantuan internet tidak pernah datang ke dokter.

Penanganan Makin Lama

Melansir Patient, akses informasi tentang kesehatan tidak terbatas di internet membuat seorang yang melakukan self diagnosis melalui internet akan menunda orang itu datang kepada profesional. Penundaan akan membuat gejala yang dialami makin buruk. Misalnya ketika seseorang merasakan buang air kecil dan besar, lama-kelamaan akan mengalami gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) atau bahkan kanker ovarium.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Self Diagnosis dari Internet, Adakah Keuntungannya?

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

18 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

3 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

4 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

10 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

11 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya