Pesan Dokter buat Keluarga Pasien Demensia
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Sabtu, 24 September 2022 19:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pesan buat keluarga pasien demensia. Spesialis saraf Yuda Turana mengatakan keluarga merupakan pengasuh atau caregiver yang paling ideal untuk merawat orang dengan demensia (ODD).
"Melihat apa yang paling ideal sebenarnya berada dalam konteks masing-masing dari kita. Tempatkan di posisi kita terlebih dulu. Kalau nanti suatu saat menjadi lansia, saya mau tinggal dengan siapa dan yang merawat siapa. Pilihan itu pasti adalah keluarga. Prinsipnya, keluarga sudah menjadi pilihan utama, itu idealnya," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSI) tersebut.
Apakah kehadiran pengasuh atau caregiver profesional dapat membantu merawat pasien demensia? Hal tersebut bisa menjadi pilihan yang dapat dipertimbangkan.
"Adanya caregiver profesional tentu bisa membantu beberapa hal, termasuk dalam konteks pendampingan di kasus yang berat untuk membantu menurunkan beban dari keluarga pasien karena persoalan demensia bukan merupakan persoalan individu tapi ada juga keluarga yang mengasuhnya," jelas Yuda.
Tugas menantang
Saat demensia berkembang, beberapa aspek hubungan mungkin menjadi lebih sulit, seperti kemampuan pasien untuk orang-orang di sekitar. Meski demikian, tentu masih banyak elemen positif dari hubungan, seperti kasih sayang, akan tetap ada. Pengasuh dan orang-orang di sekitar penderita demensia mungkin merasa terbantu untuk berfokus pada aspek-aspek positif ini.
Namun, merawat penderita demensia tentu bisa menjadi hal yang menantang, bahkan membuat frustrasi. Yuda berpesan pada keluarga pasien untuk tak lupa merawat diri sendiri dan tak enggan mencari dukungan maupun bantuan ketika sudah merasa begitu lelah atau burnout.
"Support system group, baik untuk penderita demensia maupun caregiver pasti membantu," ujarnya.
Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia (ALZI), Michael Dirk R. Maitimoe, menambahkan asosiasi seperti ALZI memiliki kegiatan rutin bagi caregiver untuk saling berbagi cerita dan memberikan dukungan satu sama lain. Selain itu, ada pula konseling bagi yang mengalami burnout.
"Selain itu, yang terpenting adalah mampu menerima dengan lapang dada. Ini sulit untuk dilakukan. Dan dengan menghadiri dan mendengarkan keluh kesah di pertemuan grup seperti itu diharapkan caregiver akan menemukan insight pada dirinya sendiri yang akan membantunya dan membuatnya merasa bahwa mereka tidak sendiri dan mendapatkan dukungan," jelas Michael.
Baca juga: Gejala Demensia yang Perlu Dideteksi sejak Dini