7 Penyebab Gangguan Irama Jantung Fibrilasi Atrium

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Senin, 26 September 2022 16:16 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Fibrilasi atrium kondisi yang menyebabkan detak jantung tak teratur dan cepat. Merujuk Cleveland Clinic, perubahan atau kerusakan jaringan jantung masalah utama yang menyebabkan fibrilasi atrium. Biasanya, masalah arteri koroner atau tekanan darah tinggi menyebabkan perubahan itu.

Terkadang terkadang sulit untuk mengetahui penyebab gangguan irama jantung. Sebagian orang, tidak diketahui persis penyebab yang bisa diidentifikasi. Ketika mengalami fibrilasi, rangsangan menjadi acak dan kacau menyebabkan dua bilik paling atas jantung bergetar. Kondisi itu menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur dan lebih cepat dari biasanya.

Faktor penyebab gangguan irama jantung

Selain penyebab, faktor risiko yang meningkatkan risiko fibrilasi ini, ada tujuh faktor dikutip dari Mayo Clinic.

Advertising
Advertising

1. Semakin tua seseorang berkemungkinan mengalami fibrilasi atrium.

2. Riwayat masalah katup jantung, penyakit jantung bawaan, gagal jantung kongestif, arteri koroner, serangan jantung, atau operasi jantung. Memiliki peningkatan risiko fibrilasi atrium.

3. Tekanan darah tinggi jika tidak dikontrol dengan perubahan gaya hidup atau obat-obatan, bisa meningkatkan risiko fibrilasi atrium.

4. Beberapa orang dengan masalah tiroid pun rentan bermasalah irama jantung, termasuk fibrilasi atrium.

5. Orang dengan kondisi kronis seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit ginjal, paru-paru, sleep apnea memiliki peningkatan risiko fibrilasi atrium.

6. Bagi sebagian orang, minum alkohol memicu fibrilasi atrium.

7. Orang yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami fibrilasi atrium.

Irama jantung

Merujuk Mayo Clinic, gejala fibrilasi atrium ditandai gejala salah satunya, yaitu sensasi detak jantung cepat. Adapun gejala lainnya, sakit dada, pusing, kelelahan, sesak napas, lemah, berkurang kemampuan olahraga. Fibrilasi atrium jika tidak diobati bisa menyebabkan stroke dan komplikasi medis serius lainnya.

Irama jantung yang terganggu menandakan kondisi aritmia. Mengutip Healthline, aritmia mempengaruhi kecepatan detak jantung, lebih cepat atau lambat dari normal.

Ketika impuls yang mengatur denyut jantung tak berfungsi semestinya, maka menyebabkan beberapa kondisi. Adapun kondisinya, yaitu detak jantung terlalu cepat (takikardia), lambat (bradikardia), dini (kontraksi prematur), tidak menentu (fibrilasi).

Merujuk publikasi National Library of Medicine berjudul Arrhyhmias, prevalensi aritmia antara 1,5 dan 5 persen dari populasi. Aritmia biasanya tidak berbahaya, tapi dalam beberapa kondisi bisa berakibat masalah yang serius. Jika aritmia mengganggu aliran darah ke tubuh, maka rentan mempengaruhi otak, paru-paru, maupun organ vital lainnya.

Baca: Ragam Penyebab yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

3 jam lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

4 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

8 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

11 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

12 hari lalu

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

Penderita Fibrilasi Atrium, gangguan irama jantung, memiliki peningkatan risiko stroke 500 persen dan peningkatan risiko gagal jantung 300 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

12 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

19 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

20 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

26 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya