Tak Menemukan Kebahagiaan dalam Pencapaian Bekerja, Apa Itu Arrival Fallacy?

Kamis, 29 September 2022 22:28 WIB

Ilustrasi pegawai tertawa atau gembira saat bekerja di kantor. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Arrival fallacy sebutan dalam Bahasa Inggris untuk menggambarkan tujuan yang tercapai setelah bekerja keras tanpa terasa bahagia. Misalnya, menganggap kebahagiaan sesungguhnya ketika mencapai tujuan tertentu saja.

Penulis di bidang psikologi positif Tal Ben-Shahar dalam bukunya Happier, arrival fallacy umumnya hanya memiliki pemikiran ke depan. Pola pikir semata hanya mencapai tujuan kebahagiaan. Mengalami arrival fallacy cukup umum. Mungkin sulit mengatasi ketika diri tertekan atau stres setelah mencapai tujuan yang telah lama dinanti.

Apa itu arrival fallacy?

Mengutip Psych Central, arrival fallacy ketika menyesuaikan diri dengan tujuan, namun tak memuaskan seperti yang diharapkan. Arrival fallacy biasanya hanya memiliki pemikiran ke depan dan pola pikir berorientasi tujuan.

Advertising
Advertising

Mengutip Verywell Mind, istilah arrival fallacy diusulkan oleh Tal Ben-Shahar. Ben-Shahar merumuskan arrival fallacy sebagai ilusi populer dalam mencapai tujuan tertentu akan mengarah kebahagiaan. Ia mengatakan, arrival fallacy telah dialami selebritas dan orang-orang sukses lainnya. Problemnya ketika mencapai tujuan popularitas mengalami tekanan mental, bahkan penyalahgunaan zat terlarang.

Ben-Shahar mengatakan, orang mengalami arrival fallacy bisa saja tak bahagia mencapai tujuan, kemudian memulihkan kesedihan. Ketika menemukan kesuksesan tak memperbaiki ketakbahagiaan bukan hanya kecewa. Tapi, juga menimbulkan perasaan putus asa dan depresi.

Penyebab arrival fallacy

Belum ada banyak penelitian tentang arrival fallacy dan penyebabnya. Tapi ada banyak penelitian tentang hal yang membuat orang bahagia. Faktor yang membawa kebahagiaan memiliki hubungan bermakna dan belajar berfokus hal yang menjadi prioritas.

Kesuksesan eksternal seperti uang, peningkatan jenjang karier, dan status sosial. Namun, menurut penelitian, kesuksesan eksternal tak sepenuhnya membawa kebahagiaan. Setidaknya bukan kebahagiaan jangka panjang.

Mengutip dari laporan penelitian Harvard, Here's Some Advice from The Longest-running Study on Happiness berbagai faktor yang membawa kebahagiaan seperti hubungan yang bermakna dan belajar. Namun, anak-anak zaman sekarang pun masih diberi pandangan pencapaian dan kesuksesan pribadi adalah kunci kebahagiaan. Laporan penelitian menghimpun pandangan generasi selama 75 tahun tentang hal yang membuat orang bahagia.

Kebahagiaan sejati berasal di beberapa hal dasar. Pertama, orang yang paling bahagia mampu melepaskan semua gangguan kecil dan ketaknyamanan hidup. Kebahagiaan berfokus terhadap berbagai hal sederhana yang membuat bahagia. Kualitas ini ditekankan seperti merawat orang lain atau bersikap adil.

Kedua, memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain membawa lebih banyak kebahagiaan. Melepaskan orang-orang yang membawa hal negatif ke dalam hidup juga penting untuk kebahagiaan.

Baca: Pencapaian Bekerja Keras dan Uang Apakah Pasti Kebahagiaan?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

2 jam lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

19 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

2 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

5 hari lalu

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

Kebanyakan orang malas bersikap ramah dan mengobrol dengan orang asing. Padahal bicara dengan mereka tak selalu buruk, asalkan tetap waspada.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

6 hari lalu

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sigma Male?

6 hari lalu

Apa Itu Sigma Male?

Sigma male adalah pria yang memiliki kepribadian memilih untuk menjalani kehidupannya di luar struktur tatanan dominasi sosial masyarakat.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

6 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

6 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya