Kenali Gejala dan Pengobatan Kolesistitis, Peradangan Kantung Empedu

Minggu, 9 Oktober 2022 20:10 WIB

Ilustrasi batu empedu. harvard.edu

TEMPO.CO, Jakarta - Kantung empedu merupakan organ kecil berbentuk seperti buah pir di sisi kanan perut, tepatnya berada di bawah liver. Kantung empedu berfungsi menyimpan empedu, yakni cairan yang berfungsi memecah lemak dari makanan yang dicerna. Empedu akan dilepaskan ke usus kecil saat seseorang makan.

Mengutip Cleveland Clinic, kolesistitis adalah kondisi adanya peradangan di kantung empedu akibat terperangkapnya cairan empedu di dalam kantung empedu. Kolesistitis biasanya berkembang ketika empedu terperangkap di kantung empedu dan terinfeksi bakteri.

Empedu terperangkap ketika batu empedu menghalangi aliran empedu keluar dari kantung empedu. Sekitar 120.000 orang Amerika Serikat dirawat karena kolesistitis setiap tahunnya.

Baca: 4 Cara Cegah Munculnya Batu Empedu Berusahalah Tepat Waktu Makan

Gejala Kolesistitis

Mengutip John Hopkins Medicine, dalam kebanyakan kasus, serangan kolesistitis dapat berlangsung antara 2 hingga 3 hari. Gejala setiap orang bisa berbeda-beda. Gejala dapat meilputi:

  • Rasa sakit yang intens dan tiba-tiba di bagian kanan atas perut
  • Rasa nyeri yang menyebar ke punggung atau di bawah tulang belikat kanan
  • Mual
  • muntah
  • Demam
  • Menguningnya kulit dan mata (jaundice)
  • Gerakan usus yang longgar
  • Perut kembung
Advertising
Advertising

Pengidap kemungkinan akan dirawat di rumah sakit untuk mengistirahatkan kantong empedu. Pengidap mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat kantong empedu. Perawatan di rumah sakit dapat termasuk:

  • Minum obat penangkal bakteri (antibiotik) untuk melawan infeksi
  • Mengambil cairan dan obat nyeri dengan IV (melalui vena atau intravena)
  • Menjaga perut kosong sampai gejala mereda

Jika kolesistitis disebabkan oleh batu empedu di kantong empedu, kantong empedu perlu diangkat. Jika terlalu sakit untuk menjalani operasi, tabung kecil dapat dimasukkan melalui kulit ke dalam kantong empedu. Ini akan menguras empedu dan meringankan gejala sampai dapat menjalani operasi.

Pilihan pengobatan lain mungkin termasuk:

1. Terapi disolusi oral.
Obat-obatan yang terbuat dari asam empedu digunakan untuk melarutkan batu

2. Obat.
Ini digunakan untuk mencegah pembentukan batu empedu

3. Diet rendah lemak.
Dilakukan ketika pengidap diizinkan untuk makan makanan lagi

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Ketahui Penyebab Kolesistitis Peradangan di Kantung Empedu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Kenali Ragam Sebab Muntah Kuning alias Muntah Empedu

10 Februari 2024

Kenali Ragam Sebab Muntah Kuning alias Muntah Empedu

Muntah empedu kuning dapat mengindikasikan masalah medis yang serius seperti hernia hiatus atau penyumbatan usus.

Baca Selengkapnya

Akan Ada 10 Juta Kematian Akibat Resistensi Antimikroba di 2050, BPOM Sebut Sebabnya

6 Februari 2024

Akan Ada 10 Juta Kematian Akibat Resistensi Antimikroba di 2050, BPOM Sebut Sebabnya

Pada 2050 diprediksi 10 juta kematian dapat terjadi setiap tahun akibat resistensi antimikroba atau AMR. Akibatnya infeksi lebih sulit diobati.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dalam Antibiotik sebagai Terobosan Obat-obatan

26 Desember 2023

Mengenal Lebih Dalam Antibiotik sebagai Terobosan Obat-obatan

Perjalanan revolusi antibiotik sejak penemuan penisilin hingga tantangan masa kini seperti resistensi antibiotik.

Baca Selengkapnya

Setelah 60 Tahun, AI Temukan Formula Antibiotik Baru yang Mampu Lawan Bakteri Resisten Obat

26 Desember 2023

Setelah 60 Tahun, AI Temukan Formula Antibiotik Baru yang Mampu Lawan Bakteri Resisten Obat

Para peneliti menggunakan AI untuk menemukan formula antibiotik baru yang efektif melawan MRSA.

Baca Selengkapnya

Ini Manfaat Kunyit Hitam untuk Kesehatan

21 Desember 2023

Ini Manfaat Kunyit Hitam untuk Kesehatan

Kunyit hitam mengandung kurkumin, yakni senyawa kuat dengan sifat anti-inflamasi yang baik.

Baca Selengkapnya

Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

10 Desember 2023

Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

Pasien ICU rentan mengalami resistensi antimikroba. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor. Apa saja faktornya?

Baca Selengkapnya

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

8 Desember 2023

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

Selain melakukan swab rapid test, imunisasi, dan mengenakan masker, seseorang dapat menxegah mycoplasma pneumoniae dengan cara berikut.

Baca Selengkapnya

Kenali Mycoplasma Pneumoniae yang Mulai Terdeteksi di Jakarta

8 Desember 2023

Kenali Mycoplasma Pneumoniae yang Mulai Terdeteksi di Jakarta

Mycoplasma pneumoniae adalah pneumonia yang berasal dari bakteri mycoplasma.

Baca Selengkapnya