TEMPO.CO, Jakarta -Kantong empedu merupakan organ kecil berbentuk seperti buah pir di sisi kanan perut, tepatnya berada di bawah liver.
Kantong empedu berfungsi menyimpan empedu, yakni cairan yang berfungsi memecah lemak dari makanan yang dicerna. Empedu akan dilepaskan ke usus kecil saat seseorang makan.
Mengutip Cleveland Clinic, kolesistitis adalah kondisi adanya peradangan di kantong empedu akibat terperangkapnya cairan empedu di dalam kantong empedu. Kolesistitis biasanya berkembang ketika empedu terperangkap di kantung empedu. Empedu terperangkap ketika batu empedu menghalangi aliran empedu keluar dari kantong empedu.
Sekitar 120.000 orang Amerika Serikat dirawat karena kolesistitis setiap tahunnya.
Berdasarkan penelitian, antara 90-95% orang dengan kolesistitis memiliki batu empedu, yakni suatu gumpalan padat yang umumnya terbentuk dari kolesterol dan bilirubin. Batu empedu yang keluar dari kantong empedu dapat tersangkut di saluran organ sehingga memblokir aliran empedu keluar dari kantong empedu menyebabkan penumpukan empedu.
Baca juga : Kenali Tanda-tanda dan Gejala Batu Empedu pada Perempuan
Hal ini menyebabkan dinding kandung empedu meradang dan membengkak. Kolesistitis juga dapat terjadi ketika lumpur empedu terkumpul di saluran empedu.
Mengutip John Hopkins, penyebab lain kolesistitis dapat meliputi:
- Infeksi bakteri pada sistem saluran empedu. Sistem saluran empedu adalah sistem drainase yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke bagian pertama dari usus kecil (duodenum).
- Tumor pankreas atau hati. Tumor dapat menghentikan empedu mengalir keluar dari kantong empedu.
- Berkurangnya suplai darah ke kantong empedu. Ini dapat terjadi jika menderita diabetes.
- Lumpur kandung empedu. Ini adalah cairan tebal yang tidak dapat diserap oleh empedu di kantong empedu. Lumpur menumpuk di kantong empedu. Ini dapat terjadi pada wanita hamil atau orang yang mengalami penurunan berat badan yang sangat cepat.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Mengenal Apa Itu Kanker Kantong Empedu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.