Mengenal Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisir

Sabtu, 15 Oktober 2022 18:08 WIB

-Pengrajin menjemur batik Madura yang baru dicuci di kampung batik Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura. Batik Bangkalan memiliki ciri khusus yaitu adanya motif warna merah yang sangat mewakili karakter penduduk pesisir. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Batik memiliki banyak corak dan ragam yang umumnya dibedakan menjadi dua gaya berdasarkan ragam tata warna, motif, dan filosofinya. Namun secara garis besar, batik digolongkan menjadi dua jenis yang dikenal dengan batik pedalaman dan batik pesisiran.

Kedua ragam ini memiliki sejarah panjang hingga memiliki karakter moif tertentu. Untuk mengenal perbedaan kedua jenis batik ini, berikut adalah penjelasan lengkapnya sebelum membelinya:

Batik Pedalaman

Nama batik pedalaman diambil karena batik ini dihasilkan jauh dari daerah pesisir. Biasanya batik pedalaman lebih dikenal di beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Surakarta, dan Kudus. Namun batik jenis ini juga sering disebut sebagai batik Mataraman atau batik Keraton karena mengacu pada keraton Surakarta dan Yogyakarta

Berdasarkan jurnal dengan judul Perancangan Motif Batik Kontemporer Berbasis Estetika Budaya Motif Batik Lasem, batik pedalaman memiliki ciri yang khas yang salah satunya adalah perpaduan warna yang digunakan. Umumnya pembuat batik pedalaman memakai warna-warna bumi atau earth tone, yaitu coklat, kuning kehijauan, dan hitam.

Batik pedalaman memiliki makna filosofis yang lebih dalam dibandingkan batik pesisir. Dalam hal ini, batik pedalaman sering dipengaruhi oleh tata krama budaya Jawa. Adapun batik ini mengarah pada cara berpikir kepada sebuah perwujudan bentuk yang jelas, teratur, dan lebih formal.

Advertising
Advertising

Batik Keraton di antaranya bermotif geometris dan non figurative yang dipengaruhi corak gaya visual budaya Hindu-Buddha dan Islam. Pada motif ini lebih banyak didominasi warna cokelat, marun-soga, hitam, kuning pucat, dan biru putih.


Batik Pesisir

Berdasarkan jurnal berjudul Komparasi Gaya Visual dan Makna Pada Desan Batik Tiga Negeri Dari Solo, Lasem, Pekalongan, Batang, dan Cirebon, batik ini diproduksi di luar daerah Keraton atau dibuat langsung oleh rakyat biasa. Di dalam motifnya tak secara spesifik berorientasi kepada alam pikiran, feodalisme, aristokrasi Jawa, dan tata krama Keraton.

Berbeda dengan batik pedalaman, batik jenis pesisir lebih banyak didapatkan di daerah-daerah pesisir Indonesia seperti Indramayu, Lasem, Cirebon, Pekalongan, Madura, dan Sidoarjo. Motifnya relatif didapatkan dari hasil pencampuran dua atau lebih budaya dipengaruhi oleh pendatang di daerah itu.

Sesuai dengan sejarahnya, batik pesisiran dimulai ketika para pedagang India atau Srilanka mendarat di sekitar pesisir Indonesia pada abad ke-6 atau abad ke-7. Mereka mulai mengajarkan berbagai teknik membuat batik. Sampai pada akhirnya, para pengusaha Tionghoa Peranakan dan Indo Eropa mulai memproduksinya di kota-kota yang terletak di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa.

Batik pesisiran banyak disenangi karena visualnya yang lebih beragam dengan perpaduan warna yang lebih cerah dibandingkan jenis batik pedalaman. Umumnya perpaduan warna hijau, kuning, oranye, merah, biru muda, bahkan merah muda dan jingga.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Wastra Indonesia selain Batik: Jumputan, Tenun, Songket, dan Kain Sulam




Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

27 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

49 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya