7 Makanan Sehat untuk Meredakan Stres

Senin, 14 November 2022 09:05 WIB

Tetap Fokus Saat Stres

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menganggap makan cemilan adalah salah satu cara yang ampuh untuk menghilangkan stres. Meski nikmat, namun tidak semua makanan merupakan pilihan terbaik untuk meredakan lelahnya pikiran. Karena itu, ada beberapa makanan yang dipercaya dapat membantu meredakan stres.

Stres mampu meningkatkan kadar kortisol pada seseorang. Mengutip dari laman Prevention, kortisol ini menyebabkan seseorang ngidam makanan terutama makanan manis dan karbohidrat. Semakin banyak karbohidrat dan makanan manis yang dimakan maka semakin memperburuk suasana hati seseorang.

Tak hanya itu, kortisol juga dapat memicu enzim di dalam sel lemak yang membuat seseorang menimbun banyak lemak di perut. Selain itu, sel lemak ini juga berkaitan dengan risiko penyakit jantung dan diabetes yang lebih besar.

Mengutip dari laman Healthline, berikut beberapa makanan sehat yang dapat membantu mengatasi stres:

1. Bubuk matcha

Advertising
Advertising

Baca : 3 Teknik Mindfulness untuk Meredakan Stes di Tempat Kerja

Bubuk teh hijau populer di kalangan penggemar kesehatan karena kaya akan L-theanine, asam amino non-protein dengan sifat penghilang stres yang kuat. Matcha adalah sumber asam amino yang lebih baik daripada jenis teh hijau lainnya, karena terbuat dari daun teh hijau yang tumbuh di tempat teduh. Kandungan L-theanine yang cukup tinggi dan jumlah kafeinnya yang rendah dapat mengurangi stres.

2. Kimchi

Kimchi adalah hidangan yang terbuat dari sayuran fermentasi yang dibuat dengan kubis napa dan daikon. Makanan fermentasi ini dikemas dengan bakteri menguntungkan yang disebut probiotik. Selain itu, kimchi juga mengandung tinggi vitamin, mineral, dan antioksidan. Penelitian mengungkapkan makanan fermentasi ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

3. Kerang

Kerang dan tiram, mengandung asam amino tinggi seperti taurin yang dapat meningkatkan suasana hati. Taurin dan asam amino diperlukan untuk menghasilkan neurotransmiter seperti dopamin untuk mengatur respon stres. Kerang juga mengandung vitamin B12, seng, tembaga, mangan, dan selenium, yang dapat membantu meningkatkan suasana hati.

4. Bawang putih

Baca : 5 Cara Meredakan Stres usai Lelah Bekerja

Bawang putih kaya akan senyawa belerang yang membantu meningkatkan kadar glutathione. Bawang putih juga mengandung antioksidan yang berfungsi untuk melawan stres.

5. Biji bunga matahari

Biji bunga matahari merupakan sumber makanan yang kaya akan vitamin E. Vitamin yang larut dalam lemak ini berfungsi sebagai antioksidan kuat dan sangat penting untuk kesehatan mental.

6. Brokoli

Mengonsumsi brokoli dapat menurunkan risiko kanker tertentu, penyakit jantung, dan gangguan kesehatan mental seperti depresi. Selain itu, brokoli juga kaya akan sulforaphane, senyawa belerang yang memiliki sifat neuroprotektif dan dapat memberikan efek menenangkan dan sebagai antidepresan.

7. Buncis

Buncis mengandung vitamin dan mineral pelawan stres, termasuk magnesium, kalium, vitamin B, seng, selenium, mangan, dan tembaga. Buncis juga kaya akan L-tryptophan, yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi neurotransmiter pengatur suasana hati.

WINDA OKTAVIA

Baca : 5 Tips Perawatan Diri untuk Bantu Meredakan Stres

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

7 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

9 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

10 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

12 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

14 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

14 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

14 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

17 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

19 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya