Manfaat Membaca Buku: Bisa Mengurangi Stres dan Kecemasan Selama Pandemi

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 20 November 2022 07:00 WIB

Ilustrasi wanita sedang membaca buku. Unsplash/Streetwindy

TEMPO.CO, Jakarta -Dalam membaca buku terdapat istilah ‘mindful reading’, yang tidak hanya melibatkan otak untuk membaca dan memahami beberapa kata, melainkan juga merangsang pikiran untuk memikirkan beberapa hal.

Alih-alih memahami membaca sebagai proses mendapatkan informasi dari teks tertulis, perlu dipahami bahwa membaca lebih merupakan proses interaktif antara pembaca dan kata-kata.

Mengobati Depresi

Dalam laman Times of India, University of Sussex menemukan aktivitas membaca mengurangi stres dan kecemasan sebesar 68 persen. Studi tersebut menunjukkan membaca terbukti lebih efektif mengurangi stres daripada mendengarkan musik dan jalan-jalan pada sore hari.

Baca juga : Baca Jakarta: Tantangan 30 Hari Membaca Buku Setiap Hari

Membaca telah berkaitan dengan aktivitas yang merangsang mental sampai memperlambat demensia. Penelitian tentang penyakit Alzheimer menyimpulkan, orang yang terlibat aktivitas merangsang mental kemungkinan memiliki 2,5 kali lebih kecil untuk mengembangkan Alzheimer.

Berbeda dengan orang dewasa yang tidak membaca buku, mereka yang membaca buku hingga 3 ½ jam setiap minggu cenderung 17 persen lebih kecil untuk meninggal selama 12 tahun masa tindak lanjut. Membaca dapat menumbuhkan koneksi dan empati, sambil membantu orang dengan kecemasan merasa kurang terisolasi dan lebih terlibat.

Advertising
Advertising

Beberapa kondisi kesehatan mental, menurut psychcentral, seperti depresi dan kecemasan membuat anda merasa ‘bingung’. Sehingga menyebabkan penderitanya merasa terisolasi, perasaan isolasi menyebabkan kecemasan dan depresi, seperti yang dialami banyak orang selama pandemi Covid-19.

Saat anda membaca, kegiatan itu menciptakan kembali perasaan keterlibatan sosial, termasuk mengidentifikasi diri dan menemukan kesamaan dengan orang lain. Karena itu, ada istilah biblioterapi, atau terapi buku, muncul sebagai metode yang membantu orang dengan kecemasan dan depresi.

Biblioterapi

Biblioterapi menggunakan membaca, membedah, dan mendiskusikan buku dalam aturan terstruktur, agar meningkatkan kesehatan mental. Metode ini terbukti bermanfaat untuk mengobati kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan burnout.

Terapi ini tidak harus melibatkan Anda dengan terapis untuk mendapatkan manfaat kesehatan mental dari membaca buku yang bagus. Cukup membaca untuk bersantai, membantu untuk merawat diri dan kesehatan mental. Bahkan, di daerah terpencil, membaca dan biblioterapi umumnya mudah diakses dengan perpustakaan, buku murah atau gratis, dan buku digital.

BALQIS PRIMASARI
Baca juga : Gemar Membaca? Tips Baca Buku di Transportasi Umum Tanpa Mabuk Perjalanan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

6 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

7 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

8 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

12 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

17 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

17 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

20 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

24 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

26 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

30 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya