TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan agar para pasien diabetes tipe 1 untuk tetap menjaga pola makan gizi seimbang. "Tetap perhatikan pola makan, jangan terlalu banyak snack dan junk food," kata Piprim di kantor IDAI di Jakarta, Kamis 24 November 2022.

Diabetes tipe 1 sering ditemui pada annak dan remaja. Hal ini berbeda dengan pasien diabetes tipe 2 yang biasanya dialami masyarakat berumur karena mereka terkena penyakit itu disebabkan oleh gaya hidup mereka.

Dengan gaya hidup baik seperti pola makan yang sehat dan mengurangi asupan karbohidrat serta rutin berolahraga, insulin yang kerjanya cepat bisa dikurangi.

Piprim mengatakan bagi pasien diabetes tipe 1, insulin basal tetap harus diberikan karena tubuh tidak bisa menghasilkan insulin sendiri.

Ia menjelaskan diabetes tipe 1 terjadi ketika ada gangguan yang merusak sel beta pankreas sehingga tubuh tidak bisa memproduksi insulin. Hormon insulin berfungsi menyerap glukosa agar masuk ke dalam sel-sel tubuh.

Pada diabetes tipe 2, gaya hidup akibat konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat dalam jangka panjang menjadi penyebabnya. Gaya hidup tidak sehat membuat terjadinya resistensi insulin dan pada akhirnya menimbulkan diabetes.

Ada beberapa gejala diabetes tipe 1 yang terjadi pada anak dan remaja. Gejala itu pun mirip dengan apa yang dialami pada pasien diabetes tipe 2, yakni sering kencing, sering haus, serta makan dalam jumlah banyak tapi badan tetap kurus.

Menurut data International Diabetes Federation tahun 2021, saat ini terdapat 537 juta orang berusia 20-79 tahun di dunia yang menderita diabetes atau 10,5 persen dari total penduduk pada usia yang sama.

Angka ini diperkirakan akan semakin meningkat hingga mencapai 643 juta (11,3 persen) pada 2030 dan 783 juta (12,2 persen) pada 2045.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke-5 di dunia yaitu sebesar 19,5 juta (10,6 persen) dan angka ini diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 28,6 juta pada 2045.

Baca: Kekurangan Vitamin D Benarkah dapat Memicu Diabetes?