Hari AIDS Sedunia 2022 : Yang Perlu Diketahui Tentang Gejala, Penularan, dan Pengobatannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 2 Desember 2022 01:32 WIB

Relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu,1 Desember 2021. Acara ini mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 40 tahun sejak kasus HIV/AIDS pertama di dunia ditemukan. Hingga saat ini, kasus AIDS masih menjadi ancaman global. Dokter dan berbagai organisasi nasional dan internasional telah bergabung dengan pemerintah dalam komitmen untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030. Peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember, diharapkan bisa menyatukan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV dan menunjukkan solidaritas internasional dalam melawan penyakit itu.

HIV/AIDS adalah penyakit menular yang disebabkan karena terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menurunkan sistem kekebalan tubuh. Perlu diketahui bahwa, terjangkit HIV tidak sama dengan mengidap AIDS. Banyak orang yang positif HIV tidak menderita sakit selama bertahun-tahun. Namun, seiring dengan berkembangnya HIV dalam tubuh, virus tersebut secara perlahan menggerogoti sistem kekebalan tubuh dan berkembang menjadi AIDS. Sehingga, AIDS adalah tahap infeksi HIV yang paling lanjut.

Dilansir dari Klikdokter, HIV menyerang sistem tubuh dengan bereplikasi. Saat baru terinfeksi, HIV akan masuk ke dalam tubuh dan membelah diri menjadi sangat banyak. Sebagai perlawanan dari keadaan tersebut, sistem kekebalan tubuh akan memproduksi sel darah putih khusus (CD4) untuk mengendalikan jumlah HIV yang berlebihan.

Di sisi lain, sel CD4 merupakan target utama dari infeksi HIV. Jadi, alih-alih mengendalikan jumlah HIV, virus tersebut malah menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Karena HIV membunuh lebih banyak sel CD4 dari waktu ke waktu, tubuh lebih mungkin mengembangkan berbagai infeksi oportunistik dan kanker.

Ada beberapa cara seseorang dapat tertular penyakit HIV seperti melalui mani darah, cairan vagina dan dubur, ASI. Virus HIV tidak menyebar melalui udara atau air, atau melalui kontak sentuhan.

Advertising
Advertising

HIV adalah penyakit seumur hidup dan hingga saat ini belum ada obatnya. Walau begitu sudah banyak peneliti yang sedang bekerja untuk menemukannya. Namun, dengan perawatan obat, termasuk obat yang disebut terapi antiretroviral, HIV dapat dikendalikan dan orang dapat hidup dengan virus tersebut selama bertahun-tahun.


Gejala HIV/AIDS

HIV memiliki beberapa gejala, dan tidak semua orang mungkin memiliki gejala yang sama. Gejala yang dialami seseorang bergantung pada daya tahan tubuh orang tersebut dan stadium penyakit yang dideritanya. Beberapa gejala umum termasuk demam, menggigil, ruam kulit, nyeri otot, sakit tenggorokan dan sariawan. Gejala-gejala ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Beberapa orang juga tidak memiliki gejala pada tahap awal HIV.

Penyebaran HIV/AIDS

Beberapa orang berpikir bahwa AIDS dapat menyebar melalui udara. Namun, penting untuk mengajari mereka bahwa seseorang dapat terinfeksi HIV melalui kontak langsung dengan cairan tubuh tertentu, seperti darah, air mani, cairan dubur, cairan vagina dan air susu ibu. Cairan HIV dalam aliran darah orang yang positif akan meresap ke dalam cairan orang yang negatif. Ini dapat ditularkan melalui mulut, lendir vagina, luka terbuka atau suntikan.

Pengobatan HIV/AIDS

HIV didiagnosis melalui darah dan air liur. Sel T CD4 adalah sel darah putih yang secara khusus menargetkan dan menghancurkan sel HIV. Beberapa tes, seperti tes viral load, mengukur jumlah virus dalam darah Anda dan mengurangi kemungkinan infeksi oportunistik.

Tes resistensi obat lainnya membantu dokter menentukan bentuk spesifik dari virus dan membuat keputusan pengobatan. Saat ini tidak ada obat untuk HIV, dan sekali terinfeksi, tubuh tidak dapat membuangnya. Terlepas dari stadium ketika seseorang didiagnosis dengan HIV, pengobatan antiretroviral, yang merupakan kombinasi dari tiga obat atau lebih, harus dimulai.

Baca: Wanita yang Promil Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Darah untuk Cek HIV

NADIA RAICHAN FITRIANUR | NEWS18 | LEADERSHIP

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

5 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

27 hari lalu

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)

Baca Selengkapnya

Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

45 hari lalu

Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

48 hari lalu

5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

49 hari lalu

5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

Di tengah cuaca ekstrem, penting bagi umat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kekebalan tubuh selama puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

28 Februari 2024

5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.

Baca Selengkapnya

Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

24 Februari 2024

Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

Madu merupakan salah satu pilihan bahan alami yang sering dipertimbangkan untuk dikonsumsi bagi ibu hamil.

Baca Selengkapnya

Suplemen Kolostrum Tengah Diminati, Ahli Diet Ingatkan Efek Sampingnya

11 Februari 2024

Suplemen Kolostrum Tengah Diminati, Ahli Diet Ingatkan Efek Sampingnya

Muncul kolostrum dalam bentuk suplemen yang semakin populer lewat media sosial dan dikonsumsi oleh orang dewasa. Simak efek sampingnya.

Baca Selengkapnya

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

9 Februari 2024

6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

Terlalu sering mengonsumsi telur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya